Kondisi Afganistan mencekam setelah pasukan Taliban menguasai negara tersebut, termasuk istana kepresidenan mereka. Bahkan warga di sana pun berlomba-lomba meninggalkan negara itu karena takut dengan aturan brutal dari Taliban.
Afghanistan menjadi isu yang erat dengan Indonesia, mengingat kedua negara diketahui telah memiliki hubungan baik selama lebih dari 60 tahun. Ada sejumlah kerja sama yang telah dibangun Indonesia dengan Afganistan.
Berikut ini sejumlah kerja sama Indonesia dengan Afganistan di bidang ekonomi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Indonesia Ekspor Sperma Sapi
Pada 2014 silam, RI mengekspor sperma sapi atau semen beku ke Afganistan. Kala itu, sperma sapi hasil inseminasi buatan Indonesia diklaim telah diakui oleh dunia. Bahkan Kementerian Pertanian mengatakan kualitasnya tidak kalah dengan Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia.
Selain itu, harga yang ditawarkan RI lebih murah dibandingkan dengan ketiga negara tersebut yang mematok harga US$ 40 per dosis sedangkan harga semen beku RI hanya US$ 15 per dosis.
Tidak hanya ke Afganistan, Kementerian Pertanian mengungkap juga akan diekspor ke Myanmar, Kamboja, Kyrgyz Republik, Kazakhstan, dan Malaysia.
2. Bangun Islamic Centre di Kabul Afghanistan
Pada 2014, dikabarkan Pemerintah Indonesia membangun Indonesia Islamic Centre di Kota Kabul, Afghanistan. Kala itu pihak Afghanistan mengungkap akan menyediakan lahan seluas 1 hektar secara cuma-cuma untuk pembangunan proyek.
Kementerian Pendidikan dan Budaya kala itu, yang dipimpin oleh Mendikbud M Nuh mengungkap anggaran proyek itu berasal dari Kemendikbud yang lebih dulu disalurkan melalui organisasi UNESCO. Pembangunan ini menghabiskan dana Rp 10 miliar.
3. Bangun Rumah Sakit Rp 16 Miliar
Salah satu kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan Afganistan adalah terkait pelayanan medis. Pada 2017, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia akan membangun sebuah rumah sakit di Afganistan. Pembangunan itu disebut akan menekan biaya Rp 16 miliar.
"Pembangunan rumah sakit Indonesia di Afghanistan akan menelan biaya kurang-lebih Rp 16 miliar dan ini akan kita mulai segera tahun ini, setelah Indonesia Islamic Center di Kabul selesai," kata Jokowi setelah bertemu dengan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2017).
Dikatakan Jokowi, terjalinnya kerja sama yang baik antara RI dan Afganistan merupakan bukti stabilitas politik, ekonomi, dan kepemimpinan Indonesia yang baik di mata dunia.
4. Pengusaha Afghanistan Tanam Modal di Indonesia
Pada tahun 2017 dalam acara Business Dialogue Indonesia-Afghanistan di Jakarta, Menteri Perindustrian yang kala itu masih dipimpin oleh Airlangga Hartarto mengungkap pengusaha Afganistan telah menanam modal sebanyak US$ 12,6 juta hingga 2016.
Airlangga mengatakan, investasi tersebut, terdistribusi dominan di sektor industri kimia dan farmasi, sedangkan tahun sebelumnya lebih banyak di industri tekstil. Di tahun 2015, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 36,5 juta, bahkan pada 2014 mencatat capaian tertinggi sebesar US$ 77 juta.