Lonjakan kasus COVID-19 terjadi di Brunei Darussalam. Posisi terakhir, per Kamis 19 Agustus kemarin ada 1.136 kasus, dengan tambahan 190 kasus lokal baru dalam sehari.
Brunei sendiri pernah menjadi sorotan setelah beberapa waktu lalu mencatatkan 0 kasus COVID-19 di negaranya. Namun, kali ini tambahan 190 kasus dalam sehari menjadi rekor lonjakan kasus baru.
Dilansir dari The Star, Jumat (20/8/2021), Menteri Kesehatan Dato Seri Setia Dr Md Isham Jaafar dalam konferensi pers mengatakan kenaikan tajam tersebut disebabkan hasil pemeriksaan laboratorium yang belum maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan 150 kasus merupakan hasil dari 2.280 sampel yang dikirim untuk pengujian ke Singapura. Hanya 40 kasus positif yang terdeteksi oleh Departemen Layanan Laboratorium dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, ada 51 kasus yang masih dalam pencarian sumber penularan. Pelacakan untuk semua orang yang berkontak dengan pasien positif sedang berlangsung. Otoritas setempat juga mewajibkan orang yang kontak dekat dengan pasien positif wajib menjalani karantina wajib dan tes PCR.
Sementara itu, ada 3 kasus dalam kondisi kritis membutuhkan bantuan pernapasan, di mana dua kasus memerlukan ventilator dan satu kasus memerlukan bantuan mesin jantung/paru tambahan (ECMO).
Bila dilihat datanya, beberapa tempat yang menjadi klaster penyebaran COVID-19 di Brunei adalah perkantoran, pabrik, sekolah, kampus, restoran, hingga mal. Berikut ini rinciannya:
1. 98 kasus pada fasilitas sumur minyak offshore Champions 7
2. 6 kasus pada restoran Gugus KB Chung Hua
3. 5 kasus pada kantor Brunei Shell Petroleum (BSP) Headquarters
4. 5 kasus pada pabrik Aker
5. 5 kasus pada sekolah Al-Falah/Freda-Radin
6. 4 kasus pada kampus KB IBTE
7. 4 kasus pada pusat perbelanjaan The Mall
8. 3 kasus hasil tracing pada pasien 477
9. 2 kasus pada kantor pemerintahan ABCi
10. 1 kasus pada klaster Dragonboat
11. 1 kasus hasil tracing pada pasien 573
12. 5 kasus hasil tracing pada pasien 583