Pemerintah menargetkan nilai investasi pada tahun 2022 mendatang dapat mencapai Rp 1.200 triliun. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dalam Rakerkonas Apindo secara virtual.
Airlangga mengatakan, target tersebut didorong dengan pengadaan berbagai aturan baru termasuk implementasi Undang-undang Cipta Kerja dan Online Single Submission (OSS).
"Tahun depan kita berharap sudah punya implementasi UU Cipta Kerja, OSS berbasis risiko dan juga software. Indonesia Investment dan ini diharaokan dengan engine yang baru ini maka kita menargetkan di tahun 2022 investasinya adalah Rp 1.200 triliun," kata Airlangga, Selasa (24/8/2021).
Dia menjelaskan, mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia terdiri atas empat hal. Pertama yaitu konsumsi domestik, kedua APBN, ketiga investasi dan keempat neraca perdagangan alias ekspor dan impor.
Menurutnya, berbagai mesin tersebut berperan dalam meningkatkan investasi yang sudah mulai terlihat perkembangannya di semester I-2021 lalu, di mana nilai investasi tercatat Rp 442 triliun. Pihaknya juga menargetkan pada akhir tahun, investasi dapat menyentuh angka Rp 900 triliun.
"Dan ini terjadi kenaikan secara yoy kemudian di Q2 tahun lalu naik 16% dan dibandingkan Januari-Juni naiknya 10% dan tentu kami berharap mencapai Rp 900 triliun di akhir tahun," ujarnya.
"PR ini lah yang nantinya tentu membutuhkan kerja sama dengan stake holder dan utamanya dari Apindo dan Kadin," tutup Airlangga.
(eds/eds)