Perekonomian Indonesia sudah melampaui level pra pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi Indonesia yang minus di 2020, berbalik positif di kuartal II-2021.
"Indonesia penurunan relatif mild meski kuartal II-2020 minus 5,3%, kita bisa mulai bertahap pulih dan kuartal II-2021 rebound di 7,1%. GDP Indonesia sudah lewati pre COVID-19 level yaitu dari Rp 2.735 triliun menjadi Rp 2.773 triliun di kuartal II (2021) dibandingkan 2019," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (25/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekonomi Amerika Serikat (AS) juga menguat lagi di kuartal II-2021. Sri Mulyani mengatakan ekonomi AS pulih begitu 'kencang'.
"Demikian dengan AS yang alami recovery yang sangat tinggi bahkan overheat karena inflasi yang tinggi," tuturnya.
Sri Mulyani melanjutkan soal proyeksi ekonomi dunia dan perdagangan internasional. Berdasarkan data IMF, ekonomi dunia dan perdagangan internasional akan pulih dengan pertumbuhan 6%.
"Proyeksi ekonomi di berbagai kawasan 2021 IMF sampaikan ekonomi dunia dan perdagangan internasional akan recover global growth 6%. Tahun 2022 mungkin akan normalisasi di mana pertumbuhan ekonomi dunia 4,9% dan perdagangan internasional 7%," ujarnya.
(ara/ara)