Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara membeberkan capaian program perlindungan sosial hingga Juli 2021. Menurut data Kementerian Keuangan anggaran perlindungan sosial 2021 sebesar Rp 231 triliun, hingga Juli 2021 telah terserap 6,27% dari total pagu yang direalisasikan.
Sementara pada Juli 2020, total serapan anggaran perlindungan sosial mencapai 51,1%.
"Ini (perlindungan sosial 2021) terkait dengan varian delta yang diantisipasi dan program yang dijalankan," tutur Suahasil dalam komnferensi pers APBN KiTa, Rabu (25/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rincian capaian perlindungan sosial itu antara lain, kartu sembako ditambah untuk 2 bulan. Program keluarga harapan (PKH) tidak ada penambahan, dan ada yang dimajukan untuk percepatan.
Kemudian bantuan sosial tunai 10 juta keluarga penerima manfaat Rp 17,24 triliun. Program Kartu Prakerja 2,8 juta peserta terserap Rp 10 triliun hingga Juli.
"Ditambah lagi Prakerja dan subsidi upah, ini akan dijalankan dan moga moga terlihat realisasi Agustus ini," terang Suahasil.
Diskon listrik ke 32,6 juta pelanggan hingga 31 Juli sudah menyerap Rp 5,63 triliun.
"Rp 5,63 triliun sudah diberikan untuk diskon listrik tersebut. Artinya, pemerintah, dari APBN, dibayarkan ke PLN sehingga bisa kerja dan pelanggan diberikan diskon," jelas Suahasil.
Selanjutnya bantuan kuota subsidi internet untuk 34,4 juta siswa dan tenaga pendidik sebesar Rp 2,25 triliun. Subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) untuk 4 juta debitur, dengan alokasi Rp 146,6 triliun.
Lalu subsidi bantuan uang muka untuk 80.900 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Ini bentuk kecepatan dari penyaluran realisasi anggaran perlindungan sosial ketika ada tanda-tanda varian delta dan langsung lakukan perubahan seperti yang dipantau selama ini," terang Suahasil.
Simak Video: Risma Siapkan Rp 3,2 T Bansos Anak Yatim-Piatu Terdampak Covid-19