Sejak Taliban berkuasa, Afghanistan keadaannya makin terpuruk. Dana Moneter Internasional atau IMF kini menahan hingga memblokir miliaran dolar AS yang dimiliki Afghanistan.
Meski demikian, negara yang disebut termiskin di dunia ini menjadi rebutan karena memiliki harga karun hingga US$ 3 triliun atau setara dengan Rp 43.163 triliun (kurs Rp 14.387).
Berikut fakta terkini kondisi Afghanistan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Terancam Tak Dapat Bantuan Asing
Negara ini masih tergantung dengan dolar AS karena Afghanistan selama dua dekade bergantung pada bantuan internasional, termasuk AS. Jika tak ada bantuan mencapai US$ 4,2 miliar pada 2019 maka pemerintahan Afghanistan hampir tumbang.
Mata uang Afghanistan ditopang oleh pengiriman dolar AS dari luar negeri ke bank sentral Afghanistan. Mantan Kepala Bank Sentral Afghanistan Ajjmal Ahmady menyebut jika uang yang dikirimkan itu diambil sekitar US$ 9-10 miliar dalam mata uang asing.
Namun, kondisi Afghanistan bisa makin memburuk karena topangan itu kini ditahan IMF.
Tahun lalu, pengiriman uang ke Afghanistan mencapai US$ 788,9 juta atau Rp 11 triliun, hampir 4% dari produk domestik bruto (PDB) negara itu. Anwar-ul-Haq Ahady, mantan Menteri Keuangan dan Gubernur pusat mengatakan, Afghanistan akan mengalami dampak yang sangat negatif pada ekonomi.
"Alasan utama stabilitas valuta asing adalah karena kami menerima jumlah uang yang konstan dan cukup besar. Sangat penting bagi para pemangku kepentingan di Afghanistan untuk mengenali situasinya," katanya.
2. Punya Harta Karun
Dikutip dari Khama, ditulis Rabu (25/8/2021), Afghanistan memiliki cadangan tambang dan energi utuh hingga US$ 3 triliun atau setara dengan Rp 43.163 triliun (kurs Rp 14.387).
Pada 10 tahun yang lalu, lembaga penyelidikan geologi Amerika Serikat (AS) menyebut total nilai tambang dan sumber daya alam (SDA) Afghanistan mencapai US$ 1.000 miliar.
Berbagai bahan tambang ada di dalam perut bumi Afghanistan seperti emas, perak, plutonium. Lalu uranium, tantalum, bauksit, gas alam, garam, batu logam, tembaga, perak, kromium, timah, bedak, belerang, batu bara, barit dan seng. Barang tambah tersebut disebut langka di dunia, itulah yang menjadi perebutan.
Kementerian Pertambangan dan Perminyakan Afghanistan memprediksi SDA Afghanistan ini bernilai US$ 3 triliun. Setidaknya ada 1.400 titik yang memiliki berbagai jenis sumber daya alam seperti gas alam, batu bara, garam, uranium, tembaga, emas dan perak.
Lanjut membaca ke halaman berikutnya
Simak Video: Siap Perang! Pasukan Anti-Taliban Bersumpah Pertahankan Lembah Panjshir