Rencana Besar Jokowi: RI Produksi Vaksin COVID-19 Tahun Depan

Rencana Besar Jokowi: RI Produksi Vaksin COVID-19 Tahun Depan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 26 Agu 2021 16:40 WIB
Infografis Vaksin Merah Putih
Ilustrasi/Foto: detikcom
Jakarta -

Indonesia berencana mulai memproduksi vaksin tahun depan. Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hal ini menjadi rencana besar Presiden Joko Widodo dalam penanganan pandemi tahun depan.

Dia mengatakan selama ini cukup besar dana yang dikeluarkan negara untuk impor vaksin dari berbagai negara. Dana yang besar itu ingin diarahkan untuk membangun industri vaksin di dalam negeri.

"Road map tahun depan, pak Presiden sudah minta berapa (vaksin) yang bisa diproduksi dalam negeri. Baik itu Merah Putih ataupun kerja sama lainnya, sehingga devisa untuk vaksinasi ini bisa digunakan produksi dalam negeri," ungkap Airlangga dalam tayangan acara Forum Fristian di YouTube TVRI Nasional, dikutip Kamis (26/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana yang dibutuhkan untuk membeli vaksin dari berbagai negara memang nyatanya cukup besar. Sebelumnya Airlangga pernah mengatakan impor vaksin yang dilakukan selama pandemi COVID-19 telah menghabiskan dana hingga mendekati Rp 70 triliun.

Maka dari itu pemerintah ingin ketergantungan impor vaksin ini dikurangi dan mendorong kemampuan produksi vaksin dalam negeri.

ADVERTISEMENT

"Kita harap ketergantungan impor vaksin yang memakan devisa mendekati Rp 70 triliun bisa berkurang. Ke depan biaya besar ini bisa didorong untuk mendorong kemampuan teknologi bio science di Indonesia," papar Airlangga dalam HUT BPPT secara virtual, Senin kemarin.

Simak video 'Serba-serbi Sputnik-V yang Sudah Dapat EUA BPOM':

[Gambas:Video 20detik]



Rencana produksi vaksin di dalam negeri juga dibenarkan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dia mengatakan tahun depan vaksin akan bisa diproduksi di dalam negeri. Menurutnya selama ini Indonesia terlalu ketergantungan untuk impor.

"Pak Presiden itu perintahin kita sekarang. Kurangi impor, dia mau main dalam negeri, maka kami kerjain sekarang," ungkap Luhut dalam acara Forum Fristian.

Luhut mengatakan industri vaksin dalam negeri akan dibangun mulai saat ini di Indonesia. Baik yang diteliti dalam negeri, maupun yang bermitra dengan negara lain.

"Dari mana aja kita nggak urusan, mau dari Sputnik kek, Merah Putih kah, mau dari mRNA kah. Dari mana saja, asal yang penting ini ada industrinya," ungkap Luhut.

Sebelumnya, Luhut sendiri pernah mengatakan Indonesia akan membangun sebuah pabrik pembuatan vaksin bekerja sama dengan China. Dia tidak menyebutkan perusahaan apa yang dimaksud, namun Luhut menyatakan vaksin akan diproduksi di April 2022 dengan jenis mRNA.

"Industri vaksin sudah kita dorong dan dibangun di Indonesia. Akan ada satu produksi di bulan April (2022), kerja sama, mRNA, itu kerja sama dengan Indonesia dan Tiongkok," papar Luhut dalam Rakerkornas Apindo, Selasa (24/8/2021).

Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 Sputnik V nomor EUA2160200143A1 dan EUA2160200143A2.

Dengan begitu, vaksin Sputnik V yang lisensinya dipegang lembaga Russian Direct Investment Fund (RDIF) siap diproduksi di Indonesia.

"BPOM memberikan Persetujuan Penggunaan Darurat EUA untuk Sputnik V terbatas pada kondisi wabah pandemi untuk prevention of the newly discovered coronavirus infection (COVID-19) in adults over the age of 18, sesuai dengan hasil evaluasi terhadap data khasiat, keamanan dan mutu," demikian bunyi keterangan BPOM.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, beberapa waktu yang lalu juga mengatakan tim dari BPOM telah mengunjungi Rusia pada Juni untuk meninjau fasilitas produksi vaksin Sputnik V.

"Bulan lalu, kepala BPOM RI telah mengunjungi Rusia untuk secara langsung meninjau fasilitas-fasilitas produksi vaksin Sputnik V," kata Retno.

Vaksin Sputnik-V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Rusia yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).

Sputnik V didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit) sebagai pemegang EUA. Perusahaan ini kini bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin ini di Indonesia.


Hide Ads