Daftar Toko Online Terlaris: Tokopedia vs Shopee Siapa yang Teratas?

Daftar Toko Online Terlaris: Tokopedia vs Shopee Siapa yang Teratas?

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 27 Agu 2021 14:01 WIB
Tokopedia
Foto: Tokopedia
Jakarta -

Ekonomi digital terus digenjot oleh pemerintah Indonesia. Bahkan kemarin dalam peresmian Sarasehan 100 Ekonom Indonesia Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong UMKM untuk bisa masuk ke e-commerce atau lokapasar.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh sejalan dengan penggunaan platform e-commerce dan instrumen digital di masa pandemi.

BI mencatat nilai transaksi uang elektronik pada Desember 2020 sebesar Rp 22,1 triliun atau tumbuh 30,44% year on year. Kemudian volume transaksi digital banking pada Desember 2020 mencapai sebesar Rp 513,7 juta transaksi atau tumbuh 13,91%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

E-commerce makin menuai keuntungan dan kebanjiran konsumennya saat pandemi COVID-19. Pasalnya kondisi ini memaksa orang untuk menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di toko-toko offline. Maka tidak heran jika toko online atau e-commerce menjadi ladangnya konsumen berbelanja.

Dilansir Similarweb, Jumat (27/8/2021) periode Januari-Juli 2021 Tokopedia berhasil menjadi e-commerce terlaris dengan total 165,35 juta kunjungan. Sedangkan Shopee berada di posisi kedua dengan 128,4 juta pengunjung.

ADVERTISEMENT

Berikut daftar e-commerce terlaris:

1. Tokopedia

Usai Tokopedia merger dengan Gojek, jangkauan kosumennya terlihat semakin luas. Secara total jumlah kunjungan di Tokopedia mencapai 165,35 juta kunjungan. Angka itu naik dari Juni lalu dari 154 juta pengujung.

Kunjungan Tokopedia sudah mencapai 97,14%, itu juga terus mengalami kenaikan. Sedangkan di negara lain, kunjungan Tokopedia juga mengalami kenaikan, di Singapura tingkat kunjungan Tokopedia sebanyak 0,68%, Amerika Serikat (AS) 0,66%, dan Australia 0,13%. Sednagkan tingkat kunjungan Tokopedia di Malaysia turun sebnyak 7,94% menjadi 0,17%.

Sejak merger dengan Gojek, menjadi GoTo perusahaan memiliki sejumlah investor seperti Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google,JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa, dan Warburg Pincus.

Meski merger masing-masing aplikasi masih hadir sendir-sendiri. Itu dikonfirmasi oleh VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak. Dia mengungkap ke depannya kedua perusahaan akan tetap beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri meski ada GoTo. Jadi baik aplikasi Gojek maupun Tokopedia tetap melayani seperti biasa.

2. Shopee

Kunjungan Shopee periode Januari-Juli 2021 mencapai 141,57 juta. Angka itu naik dari Juni 2021 sebanyak 125,5 juta pengunjung.

Tingkat kunjungan sudah mencapai 96,16%, itu juga terus mengalami kenaikan. Sedangkan di negara lain, kunjungan Shopee juga mengalami kenaikan, di Singapura tingkat kunjungan sebanyak 0,65%, Amerika Serikat (AS) 0,72%, China 0,47%, dan Malaysia 0,21.

Shopee sendiri sempat mengukuhkan diri sebagai e-commerce paling populer di Indonesia pada kuartal keempat (Q4) 2019. Anak usaha SEA Group itu unggul dalam jumlah pengguna bulanan hingga jumlah unduhan aplikasi selama periode tersebut dibanding e-commerce lainnya.

Jumlah transaksi digital masyarakat Indonesia di masa pandemi COVID-19 meningkat cukup signifikan. Shopee sebagai salah satu platform e-commerce, mencatat kenaikan transaksi di Q2-2020 naik hingga 130% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja merinci, sepanjang kuartal II-2020, ada 260 juta transaksi di platform Shopee. Rata-rata, per harinya ada 2,8 juta transaksi yang dilakukan oleh pengguna Shopee.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

3. Bukalapak

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyatakan Bukalapak menjadi unicorn teknologi pertama yang IPO di Asia Tenggara. Setelah IPO, Saham Bukalapak.com naik 24,71% setelah 30 menit perusahaan mencatatkan penawaran umum perdana.

Unicorn teknologi tersebut meraup dana Rp 21,9 triliun dari penawaran umum perdana saham Bukalapak. Direktur Utama Bukalapak Rachmat Kaimuddin menjelaskan dana tersebut akan digunakan sepenuhnya untuk modal kerja perusahaan dan anak perusahaan.

"Jadi seperti yang kita jelaskan di prospektus ya bahwa seluruh penggunaan dana IPO ini 100% akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan entitas anak atau subsidiary," katanya.

Kunjungan Bukalapak periode Januari-Juli 2021 mencapai 30,51 juta. Angka itu naik dari Juni 2021 sebayak 28,2 juta pengunjung.Tingkat kunjungan di Indonesia sendiri sudah mencapai 93,42%, itu juga terus mengalami kenaikan.

Sedangkan di negara lain, kunjungan Bukalapak juga mengalami kenaikan, di Singapura tingkat kunjungan sebanyak 0,92%, Amerika Serikat (AS) 11,32%, China 0,47%, dan Malaysia 0,60%.

4. Lazada

Dikutip dari laman Lazada.co.id, e-commerce itu didirikan pada 2012, Lazada merupakan destinasi belanja dan berjualan online yang hadir di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Kepemilikan saham mayoritas Lazada group dimiliki oleh Alibaba Group Holding Limited

Lazada mengklaim telah membantu lebih dari 135.000 penjual lokal dan internasional, serta 3.000 brand untuk melayani 560 juta konsumen di kawasan Asia Tenggara. Lazada menawarkan variasi produk dalam berbagai kategori mulai dari barang elektronik hingga barang keperluan rumah tangga, mainan, fashion, perlengkapan olahraga dan kebutuhan sehari-hari.

Kunjungan Lazada periode Januari-Juli 2021 mencapai 28,45 juta. Angka itu naik dari Juni 2021 sebayak 27,2 juta pengunjung.

Tingkat kunjungan di Indonesia sendiri sudah mencapai 94,90%, itu juga terus mengalami kenaikan. Sedangkan di negara lain, kunjungan Lazada juga mengalami kenaikan, di Singapura tingkat kunjungan sebanyak 0,73%, Amerika Serikat (AS) 1,49%, China 1,49%, dan Taiwan 0,27%.

5. Blibli

PT Global Digital Niaga atau dikenal sebagai Blibli dikabarkan akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Platform perdagangan elektronik tersebut adalah milik konglomerat Grup Djarum. Blibli didukung oleh GDP Venture, cabang modal ventura dari Grup Djarum

Total kunjungan Blibli sendiri sudah mencapai periode Januari-Juli 2021 mencapai 18,28 juta. Angka itu naik dari Juni 2021 sebanyak 16,8 juta pengunjung.

Tingkat kunjungan di Indonesia sendiri sudah mencapai 97,64%, itu juga terus mengalami kenaikan. Sedangkan di negara lain, kunjungan Blibli juga mengalami kenaikan, di Singapura tingkat kunjungan sebanyak 0,31%, Amerika Serikat (AS) 0,27%, China 0,32%, dan, India 0,28%.


Hide Ads