Jakarta -
Generasi milenial semakin banyak yang sudah terjun berinvestasi. Berbagai instrumen investasi ramai dihinggapi para milenial.
Namun karena darah muda yang masih membara, tak jarang investor muda terperosok saat berinvestasi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno pun memberikan tips buat anak muda yang lagi keranjingan investasi. Dia berpesan kepada generasi milenial, jangan pernah berspekulasi dalam investasi di instrumen manapun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari kita berinvestasi, jangan berspekulasi. Buat generasi milenial yang ingin sukses instan, ingat perlu waktu yang panjang," ucapnya di keterangan tertulis, Jumat (27/8/2021).
Dia mengingatkan bahwa untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan proses dan waktu. Begitu juga dalam dunia investasi.
Sandi menyarankan agar memilih instrumen investasi yang memiliki rekam jejak yang baik. "Cari investasi-investasi reksa dana yang punya track record yang bagus," tambahnya.
Dia mengakui saat ini memang dunia investasi masih bergejolak karena belum hilangnya virus COVID-19 di Indonesia. Apalagi muncul varian-varian baru yang lebih ganas. Namun menurutnya kebijakan yang dilakukan pemerintah bisa menjadi sinyal momentum kembalinya instrumen keuangan.
"Virus ini bisa kita sikapi dengan protokol kesehatan dan kita harus fokus pada kebijakan agar ekonomi kita bisa tumbuh dan bisa membuka peluang kerja dan usaha agar instrumen-instrumen keuangan mengalami pertumbuhan yang sehat. Momentum keberkahan ini seharusnya menjadi energi positif bagi perekonomian Indonesia," tegasnya.
Indonesia sendiri telah resmi keluar dari resesi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 melejit hingga 7,07% secara tahunan atau kembali ke zona positif pertumbuhan ekonomi setelah beberapa triwulan terakhir berada dalam tekanan resesi akibat pandemi Covid-19.
"Perkembangan positif juga sangat dirasakan sektor pasar modal. Ada peningkatan signifikan pada market retail baik dalam jumlah investor baru maupun nilai transaksi yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI)," tegas Direktur Utama Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jelasnya, jumlah investor reksa dana saat ini telah mencapai lebih dari 5 juta orang. Jumlah investor reksa dana ini meningkat 63% dibandingkan akhir tahun 2020 yang baru mencapai 3 juta orang.
Ada pun jumlah reksa dana di Indonesia hingga awal Agustus 2021 telah mencapai lebih dari 2.200 produk dengan nilai aktiva bersih seluruh reksa dana mencapai Rp550 triliun, dengan total 98 Manager Investasi dan 71 APERD. Dengan kata lain, antusiasme masyarakat dalam menata pengelolaan keuangan yang lebih baik dan minat berinvestasi di pasar modal semakin meningkat.
"Melihat berbagai pemulihan dan peningkatan ekonomi di Pasar Modal Indonesia, kami optimis ke depannya investasi di pasar modal, khususnya reksa dana, akan semakin berkembang dan menjadi pilihan masyarakat dalam berinvestasi untuk mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik lagi. Dengan mengusung optimisme tersebut PT Indo Premier Sekuritas melalui IPOTFund sebagai pelaku pasar merasa bertanggung jawab dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat Indonesia terkait pasar modal. Komitmen ini kami wujudkan melalui FestiFund 2021," tegasnya.