Selain itu, dia juga berkolaborasi dengan brand tertentu sekali setiap bulan, dengan menyebutkannya saat acara berlangsung. Sponsor-sponsor tersebut membayar biaya yang bervariasi, tetapi Bartlett memperkirakan podcast-nya akan menghasilkan US$ 1,2 juta tahun ini.
Selama beberapa tahun pertama podcast-nya, Bartlett tidak pernah konsisten merilis video. Akhirnya dia berkomitmen untuk merilis sebuah video setiap Senin, dan hasilnya jumlah audiens meningkat pesat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsistensi membuka segalanya, itu mengajarkan Anda lebih cepat daripada orang lain. Itu meningkatkan pertumbuhan dan membangun audiens, ini membantu membangun irama yang membuat mereka kembali lagi," ucap Bartlett.
Lebih lanjut dikatakan bahwa penting untuk memahami dari mana pertumbuhan audiens berasal, mengingat sebagian besar penemuan podcast baru tidak terjadi pada platform seperti Spotify dan iTunes. Bartlett mengatakan memposting video podcast-nya di YouTube membantu dalam hal penemuan konten karena memiliki rekomendasi video yang bergulir.
"Selain itu, penting juga menemukan keseimbangan yang tepat antara konsistensi dan kualitas pada saat yang bersamaan," katanya.
Dalam beberapa kasus, dia menjelaskan ada wawancara yang tidak ditayangkan karena percakapan itu tidak penting untuk dibagikan kepada audiens. Standar semacam itu dinilai akan membantu meningkatkan kualitas konten.
Dalam hal biaya, dia telah menghabiskan sekitar US$ 54.856 atau Rp 788 juta untuk peralatan dan mempekerjakan delapan orang untuk terlibat dalam produksi podcast.
Untuk diketahui, Bartlett merupakan pendiri perusahaan media sosial bernama Social Chain yang diluncurkan dari kamar tidurnya di Manchester City, Inggris saat usianya 22 tahun. Dia mencatatkan saham perusahan media sosialnya di bursa saham Dusseldorf Jerman pada 2019 dengan kapitalisasi pasar mencapai US$ 350 juta, sebelum akhirnya meninggalkan bisnis itu pada tahun lalu.
Page 3 of 3
(aid/zlf)