Perjalanan produsen kaos kaki lokal, PT Soka Cipta Niaga menjadi sebuah produk hingga memiliki pabrik sendiri tidak mudah. Salah satu foundernya awalnya merintis dari jualan kaos kaki sisa ekspor di depan masjid.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Internasional dan Hubungan Antar Lembaga PT Soka Cipta Niaga, Helma Agustiawan.
"Menariknya, awal mula usaha produksi kaos kaki Soka ini dari jualan di emperan itu tahun 2.000an. Itu dilakukan oleh salah satu foundernya Soka, waktu itu di salah satu masjid di Bandung. Biasanya kalau di masjid ada momen hari Minggu dan Sabtu ada pengajian, nah awalnya dari situ," katanya, dalam acara Marketing Festival 2021 secara virtual, Senin (30/8/2021).
Kemudian, terbentuknya perusahaan Soka ini pada 2011 karena pasar dari kaos kaki ini cukup banyak. Helma mengungkap target konsumennya mulai dari ibu pengajian, peserta umrah, haji, hingga anak sekolah.
"Karena awalnya bermula dari emperan dari kaki lima hingga menjadi kelas bintang lima atau menengah, kurang lebih. Kebutuhan kaos kaki muslimah khususnya ini sangat besar. Kita masuk produksi spesifik sekali untuk muslimah, ibu pengajian, umroh haji, hingga anak sekolah," jelasnya.
Helman mengatakan kini produk Soka bekerja sama dengan perusahaan tekstil asal Swiss, HeiQ. Dengan kerja sama itu, Soka mendapatkan bahan baku ramah lingkungan dari nabati.
Dengan kerja sama itu, Soka mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Soka menjadi perusahaan tekstil pertama yang bersertifikat halal di dunia.
"Bahan baku tekstil umumnya, menggunakan pembuatnya sebagian besar minyak babi, tetapi dengan kerja sama dengan heiQ, kami mendapatkan komponen yang berasal dari bahan nabati. Sehingga kami mendapatkan sertifikasi halal, teknologinya juga langsung dari HeiQ," terangnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
(ara/ara)