Jurang Si Miskin-Kaya Kian Lebar Hantui Pandemi yang Masih Panjang

Jurang Si Miskin-Kaya Kian Lebar Hantui Pandemi yang Masih Panjang

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 30 Agu 2021 12:33 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kemiskinan dan ketimpangan teranyar. Angka kemiskinan bertambah, dan tingkat ketimpangan (gini ratio) bergerak stagnan.
Ilustrasi/Foto: dok detikfoto

Di sisi lain, ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, justru Indonesia lebih siap saat ini bila memang pandemi lebih panjang. Meskipun akan berjuang sangat keras, ekonomi diprediksi masih bisa tumbuh meski pandemi masih berjalan.

Pasalnya, menurut Josua pemerintah saat ini mulai mengarahkan cara penanganan COVID-19 untuk mengendalikan virusnya dan menjadikan virus ini endemik. Dengan begitu persiapan untuk hidup di tengah pandemi sudah dilakukan dan diharapkan tidak terkaget-kaget bila ada lonjakan kasus.

"Despite pandemi masih panjang, ekonomi kita mungkin akan recovery ya. Kan kita juga pemerintah sudah anggap ini sebagai endemik. Harapannya udah nggak kagetan lagi, jadi ekonomi lebih siap menghadapi juga," ungkap Josua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sudah dianggap endemik artinya kan pemerintah mau antisipasi ketidakpastian yang ada," katanya.

Meski begitu, dia menilai ketidakpastian yang ditimbulkan COVID-19 masih tinggi. Bukan tidak mungkin lonjakan kasus bisa terjadi lagi dan menimbulkan dampak ke ekonomi dengan sangat besar.

ADVERTISEMENT

"Memang ketidakpastian masih ada, akankah ada varian lebih buruk dari delta kan nggak tahu juga kita. Makanya perhitungan harus tetap dilakukan dengan baik meskipun harapannya nggak akan sekaget varian delta ini ya," papar Josua.

Dia menilai tantangan terbesar saat ini justru dihadapi oleh pemerintah bila prediksi pandemi masih panjang masih bisa terjadi. Tantangan itu adalah dari sisi belanja.

"Jadi tantangan berat ini ya dari sisi belanja pemerintah, bagaimana fokus tangani kesehatan dan dampak pandemi, tapi pembangunan tetap berjalan," kata Josua.

Sebelumnya diketahui, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengatakan sejauh ini dari literatur dan penelitian para ahli yang dia pelajari pandemi masih belum bisa diprediksi ke depannya.

Malah ada kemungkinan besar menurutnya Indonesia akan hidup berdampingan dengan COVID-19. Maka dari itu pemerintah akan berupaya mencari cara agar virus bisa dikendalikan, meskipun tidak bisa dihilangkan.

Luhut juga sempat menyatakan tak menutup kemungkinan dua tahun lagi pandemi masih berlangsung. Kembali lagi menurutnya dari beberapa literatur yang dia baca banyak ahli menyebutkan pandemi akan berjalan dalam waktu yang panjang.

"Mereka (para ahli) belum melihat akan selesai cepat ini pandemi," katanya.


(hal/eds)

Hide Ads