Program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) alias BLT UMKM diberikan kepada para pelaku UMKM selama pandemi COVID-19. Tahun ini pun ada total 12,8 juta penerima UMKM dengan anggaran Rp 15,3 triliun.
Meski begitu, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menyatakan untuk tahun depan alias 2022 belum tentu bantuan ini akan kembali diberikan. BPUM, menurut Teten bukan lah bantuan reguler yang disiapkan Kemenkop-UMKM tiap bulannya.
Dia mengatakan hingga saat ini BPUM untuk tahun 2022 masih dibahas oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional apakah diberikan lagi atau tidak. Hingga kini belum ada keputusan soal bantuan ini dilanjutkan atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ditentukan. BPUM ini masih dibahas di Komite PEN. Memang ini bukan di reguler. Mudah-mudahan situasi COVID ini membaik tahun depan sehingga ini nggak diperlukan lagi," kata Teten dalam rapat kerja dengan Komisi VI, Senin (30/8/2021).
Dia mengatakan justru untuk ke depannya pemerintah akan memudahkan pelaku usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan.
"Kami justru melihat yang lebih diperlukan itu kan akses pembiayaan ke UMKM, kami sedang siapkan itu agar lebih mudah," katanya.
Dalam paparannya, hingga saat ini dari total anggaran Rp 15,3 triliun realisasi BPUM sudah mencapai Rp 14,2 triliun. Dari 12,8 juta penerima, BPUM sudah disalurkan ke 11,8 juta orang.
Adapun untuk anggaran 2022, Kemenkop-UMKM memiliki pagu anggaran sebesar Rp 1.4 triliun. Dari anggaran tersebut sekitar Rp 1 triliun digunakan untuk program kewirausahaan, UMKM, dan koperasi. Sisanya untuk dukungan manajemen.