Studio produksi film "Mission Impossible 7", Paramount, telah menggugat perusahaan asuransinya pada Senin (30/8) waktu setempat karena menolak untuk menutupi sebagian besar kerugian yang diterima Paramount akibat adanya penutupan/lockdown saat pandemi pada produksi film tersebut.
Melansir dari Variety, Selasa (31/8/2021), berdasarkan isi dari gugatan itu, Paramount menuntut perusahaan asuransi studio Chubb karena mereka hanya akan membayar US$ 1 juta atau setara dengan Rp 14,4 miliar (dengan kurs Rp 14.400/dolar AS) untuk mengganti kerugian COVID-19.
Tuntutan tersebut dilayangkan oleh studio produksi film "Mission Impossible 7" tersebut lantaran pihak asuransi Chubb menyatakan bahwa penutupan COVID hanya tercakup dalam kebijakan "otoritas sipil" studio, yang mencakup biaya yang merupakan akibat dari penutupan yang diamanatkan pemerintah. Kebijakan itu membawa batas US$ 1 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal Paramount memiliki kebijakan "asuransi cor" untuk produksi, dengan batas cakupan US$ 100 juta. Asuransi tersebut dimaksudkan untuk menutupi kerugian yang diakibatkan ketika personel kunci sebuah film seperti aktor Tom Cruise atau sutradara Christopher McQuarrie tidak dapat hadir karena sakit, kematian, atau penculikan.
Sedangkan kerugian yang diterima oleh Paramount ini diakibatkan oleh tertundanya proses produksi sebanyak tujuh kali antara Februari 2020 dan Juni 2021, di mana setidaknya enam di antaranya adalah akibat dari pandemi.
Oleh karena itu Paramount berpendapat bahwa penutupan terkait pandemi seharusnya memicu ketentuan kebijakan itu, karena penutupan dimaksudkan untuk melindungi para pemain agar tidak sakit.
Selain itu berdasarkan gugatan itu, produksi sebenarnya sempat ditutup lantaran salah satu orang yang ditanggung dalam polis asuransi pemain jatuh sakit. Gugatan itu tidak menyebutkan nama orang itu dan tidak disebutkan apakah orang tersebut terkena COVID atau penyakit lain. Seorang juru bicara Paramount menolak berkomentar, dengan alasan privasi informasi kesehatan.
Karenanya pihak Paramount menegaskan bahwa Chubb membayar $ 5 juta di bawah polis asuransi pemain sehubungan dengan penundaan itu.
Sebagain informasi, dalam gugatan tersebut dijelaskan bahwa produksi awalnya akan dimulai di Venesia, Italia, pada 24 Februari 2020. Pada saat itu, studio mengutip larangan pemerintah setempat terhadap pertemuan publik dan mengatakan menunda syuting "karena sangat berhati-hati."
Produksi kemudian ditetapkan untuk dimulai pada bulan Maret, tetapi didorong ke Juli karena pembatasan pemerintah Italia. Pada Oktober 2020, ada dua wabah terpisah di lokasi syuting - satu di Roma dan satu di Venesia - yang masing-masing menyebabkan penundaan lebih lanjut.
Produksi dihentikan dua kali lagi, sekali pada Februari 2021 ketika kasus melonjak di Inggris. Pada Juni 2021, wabah COVID lain di lokasi syuting menyebabkan penghentian lagi.
Produksi juga mengalami penundaan ketika pemerintah Inggris memberlakukan karantina pada anggota kru yang kembali dari syuting di Abu Dhabi.