Jurus RI Jadi Kiblat Pertanian Dunia

Jurus RI Jadi Kiblat Pertanian Dunia

Tim detikcom - detikFinance
Rabu, 01 Sep 2021 12:17 WIB
Area persawahan di Kabupaten Bandung tampak diselimuti kabut pada pagi hari. Meski begitu, kabut tak halangi para petani untuk tetap bekerja di sawah.
Foto: Tani Milenial (Istimewa)

Kedua, Integrasi Mekanisasi, Teknologi dan Digitaliasi Pertanian. Mekanisasi dan teknologi pertanian itu semangatnya adalah untuk efektifitas dan produktifitas. Tapi saat ini itu saja tidak cukup, harus di koneksikan dengan flatform digital sebagai pusat data dan perencanan yang lebih terukur.

Di beberapa daerah mungkin sudah sukses penerapan mekanisasi pertaniannya, namun antar daerah satu dengan daerah lainnya belum terjadi konektivitas data yang terintegrasi, inilah salah satu penyebat kenapa harga sebuah komiditi anjlok, karena sama-sama musim tanamnnya, sama-sama jadwal panennya.

Sebagai contoh misalkan di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh, petani cabe di Tapanuli Utara, Karo, Batubara, Deli Serdang dan Langkat musim tanamnya sama, dan demikian petani cabe dari Aceh Tenggara. Tiba masa panen semua daerah panen, cabai dipasar Medan sekitarnya over kebutuhan, akhirnya harga cabai anjlok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di siniliah pentingnya sebuah "digital platform" pertanian sebagai pusat data perencanaan dan pengendalian pertanian secara terpadu. Harusnya tiap daerah dan tiap komiditi bisa diatur musim tanamnya sesuai dengan kebutuhan pasar yang tesedia.

Ketiga, Membangun Industri Hilir Pertanian berbasis pasar. Ini adalah salah satu tantangan paling besar Indonesia, karena sampai saat ini indonesia masih lebih banyak mengekspor bahan baku hasil pertanian ketimbang mengekspor dalam bentuk produk jadi yang siap di komsumsi atau pakai konsumen. Kunci "pasar hasil pertanian" ada disini. Berapa banyak ekspor hasil pertanian indonesia yang akhirnya masuk lagi menjadi produk jadi impor kedalam negeri, yang ujung dikonsumsi oleh masyarakat indonesia.

ADVERTISEMENT

Tiga fokus pemerintah dalam sektor pertanian diatas sejatinya harus dikerjakan dengan terencana, terukur, detail dan tuntas. Dengan melibatkan berbagai komponen Bangsa, mulai dunia usaha, perguruan tinggi dan lainnya. Kita dari Dunia usaha yakin Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh ujar Hadi Nainggolan selaku CEO Daun Agro dalam penutup keterangan tertulisnya.


(dna/dna)

Hide Ads