Pandemi COVID-19 menjadi tantangan khususnya bisnis kuliner. Lantaran situasi dan kondisi mengubah kebiasaan orang dalam interaksi sosial dan ekonomi.
Influencer media sosial Edho Zell yang kini merintis bisnis kuliner, sukses melewati rintangan saat pandemi COVID-19. Dibentuk awal pandemi, kini outlet Nyapii sudah memiliki 30 cabang dan 70 outlet kurang dari satu tahun.
"Sekarang ini bukan lagi zaman percepatan digital, kalau tahun 2018-2019 percepatan digital. Tapi kalau 2020, kita bukan percepatan digital tapi dipaksa digital. Kalau enggak digital enggak bisa jalan. Jadi pada saat dibuat Nyapi sudah kita rancang online ready digital ready," ujar Founder Nyapii Edho Zell di acara d'Mentor detikcom, Rabu (1/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Edho, pandemi telah mengubah banyak kebiasaan interaksi sosial orang. Kalau dulu orang akan datang ke restoran karena keunikan restoran atau kafe, sekarang tidak lagi.
"Dulu orang bisa jalan ke mal tengok kanan kiri, lucu kafe, lucu minumannya, ada impulsif. Tapi kalau zaman sekarang tidak bisa, kebiasaan orang sudah berubah. Sebelum mereka keluar rumah, mereka sudah menentukan ke mana, melalui apa yang sering mereka pegang selama delapan jam yaitu handphone mereka," tuturnya.
Selain itu untuk terjun bisnis kuliner kata Edho, tidak hanya dengan modal influencer tetapi juga kualitas dan cita rasa dari makanan itu. Pasalnya kunci sukses bisnis kuliner adalah bisa mempertahankan orang untuk kembali datang.
"Makanya enggak segampang gandeng influencer untuk buat bisnis. Tapi bisa bertahan enggak, karena kita cari supaya bisa bertahan, bukan ramai satu bulan dua bulan," paparnya.
Edho mengatakan, untuk membangun branding produk kuliner, harus melihat apa yang jadi keunggulan dan keunikannya. Formula itu akhirnya membawa Edho sukses dengan puluhan outlet dan cabang saat pandemi.
"Kalau kita secara kreatif untuk bangun brand, kita bikin formula ter- dan per-. Jadi kita cari dari produk kita ter- dan per- apa dari produk, maksudnya per-, pertama ngapain, ter- itu kekuatan paling besar apa, contohnya kalau Nyapii ter- itu terenak, kemudian per itu pertama kali kita memakai toping kekinian. Itu formulanya Ter dan Per," ungkap Edho.