Sad! Tulang Punggung Hilang Kerja dan Pendapatan Gara-gara COVID-19

Sad! Tulang Punggung Hilang Kerja dan Pendapatan Gara-gara COVID-19

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 02 Sep 2021 15:54 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat akibat COVID-19 pendapatan masyarakat Indonesia mengalami penurunan.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan jika pandemi ini berdampak besar ke masyarakat yang masuk dalam kelompok pendapatan rendah dan menengah.

"Akibat COVID-19 sebanyak 26% tulang punggung keluarga pada kuantil 3 berhenti bekerja dan 50% pada kuantil I dan 2 mengalami penurunan pendapatan," kata Suharso dalam diskusi di kantor Bappenas, Kamis (2/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suharso menjelaskan tak cuma kelompok pendapatan rendah, untuk masyarakat berpenghasilan tinggi juga tercatat mengalami penurunan.

"Semua masyarakat dari berbagai kalangan punya potensi mengalami penurunan pendapatan. Tapi ada juga yang pendapatan dan pekerjaanya tetap stabil," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Dia menyebutkan pada tahun depan adalah momen yang penting untuk pemulihan ekonomi. Karena itu dibutuhkan optimisme yang realistis untuk publik.

Selanjutnya sasaran pertumbuhan ekonomi merupakan agregasi dari pelaksanaan rencana program pembangunan yang telah melalui proses pembahasan lintas sektor, Pemerintah Daerah dan melalui proses publik.

Jika Indonesia tidak mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Maka Indonesia akan disalip oleh Filipina pada 2037 dan Vietnam 2043.

Sebelumnya data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat gara-gara pandemi, jumlah penduduk miskin di Indonesia naik 1,12 juta per Maret 2021 menjadi 27,54 juta. Ini artinya ada 10,14% orang miskin di Indonesia.

BPS juga mencatat Gini Ratio atau ketimpangan Indonesia pada Maret 0,384 atau naik dibandingkan periode Maret 2020 yang 0,381.

Namun di sisi lain BPS juga mencatat ada peningkatan pendapatan untuk golongan menengah atas. Kepala BPS Margo Yuwono menyebut jika ada kenaikan penerimaan pajak PPh 14,41% pada kuartal I 2021 dibandingkan kuartal III 2020.

Dari data BPS orang-orang menengah ke atas itu memilih untuk menyimpan atau menabung uangnya. Komposisinya tabungan 3,19%, ekuitas 54,83% dan reksa dana 52,78%.

"Peningkatan pendapatannya tidak dibelanjakan, tapi diinvestasikan di finansial tidak untuk konsumsi," kata Margo.


Hide Ads