Mau Diaudit, Ini Kisaran Bengkak Biaya Proyek Kereta Cepat JKT-BDG

Mau Diaudit, Ini Kisaran Bengkak Biaya Proyek Kereta Cepat JKT-BDG

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 02 Sep 2021 16:35 WIB
Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung terus dikebut. PT KCIC pun mengklaim progres pembangunan proyek kereta cepat itu sudah mencapai 77,92 persen.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi menyebut perkiraan pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal berkisar antara US$ 1,3 miliar hingga US$ 1,6 miliar.

"Range cost overrun (rentang pembengkakan biaya) akan berkisar di US$ 1,3-1,6 miliar," kata Jodi melalui pesan singkat kepada detikcom, Kamis (2/9/2021).

Namun, lanjut dia, angka yang lebih akurat menunggu hasil dari audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini nanti masih subject dari audit BPKP supaya angkanya bisa lebih akurat," ujar juru bicara dari Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan itu.

Namun rentang pembengkakan biaya yang Jodi sebutkan berpatokan dari biaya US$ 6 miliar. Biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diketahui memang sudah beberapa kali mengalami penyesuaian.

ADVERTISEMENT

"Total biaya sebelum ada cost overrun adalah US$ 6 miliar," tambahnya.

Jika dihitung dari biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung US$ 6 miliar dan sekarang menjadi US$ 7,97 miliar maka terjadi pembengkakan sebesar US$ 1,97 miliar. Namun Jodi belum merespons pertanyaan detikcom lebih lanjut apakah artinya pembengkakan yang terjadi melebihi perkiraan.

Lihat Video: Penampakan Pembangunan Jembatan Tertinggi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

[Gambas:Video 20detik]




Mengutip berbagai sumber resmi, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang kala itu dijabat oleh Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun dengan investasi US$ 5,573 miliar.

Kemudian nilai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan menjadi US$ 5,98 miliar, dan bengkak lagi menjadi US$ 6,071 miliar.

Plt Direktur Utama KCIC yang dijabat Dwi Windarto pada 2018 lalu mengatakan nilai proyek tersebut menjadi US$ 6,071 miliar.

"US$ 5,988 miliar jadi US$ 6,071 miliar sudah lama kok," kata Dwi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, 20 Februari 2018.

Dwi mengatakan, bertambahnya nilai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dikarenakan asuransi proyek dan komponen debt service reserve account (DSRA). Kedua komponen tambahan ini mendongkrak nilai proyek sekitar US$ 100 juta.

"Asuransi dan DSRA, debt service reserve account. Jadi reserve account yang harus ditanggung KCIC karena pinjaman," kata Dwi.

Teranyar, biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung membengkak lagi menjadi US$ 7,97 miliar atau mencapai Rp 113 triliun. Hal itu diungkapkan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Rabu (1/9/2021).


Hide Ads