Danantara Akuisisi Aset Hotel & Lahan di Makkah

Danantara Akuisisi Aset Hotel & Lahan di Makkah

Heri Purnomo - detikFinance
Senin, 15 Des 2025 10:16 WIB
Danantara Akuisisi Aset Hotel & Lahan di Makkah
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Danantara Indonesia, melalui Danantara Investment Management (DIM) mengumumkan penandatanganan perjanjian akuisisi dengan Thakher Development Company mencakup aset perhotelan dan lahan di dalam kawasan terpadu yang terletak sekitar 2,5 kilometer dari Masjid Al-Haram di Makkah. Hal ini guna mendukung penyediaan akomodasi dan layanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia.

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan investasi terkait aset-aset pada fase ini mencakup satu hotel yang telah beroperasi serta rangkaian aset pengembangan berorientasi hospitality dengan potensi kapasitas hingga sekitar 5.000 kamar hotel.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Danantara Investment Management dan Thakher Development Company telah menyepakati akuisisi Novotel Makkah Thakher City, sebuah hotel yang beroperasi dengan 1.461 kamar, serta 14 bidang tanah seluas total sekitar 4,4 hektare yang dialokasikan untuk pengembangan di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bidang-bidang tanah tersebut direncanakan untuk dikembangkan dalam suatu master plan terpadu yang mencakup fasilitas perhotelan, ritel, dan sarana pendukung lainnya, selaras dengan kerangka pengembangan urban di Kota Makkah.

"Penandatanganan ini merupakan langkah awal yang penting dalam mengamankan aset-aset strategis yang dapat mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan layanan bagi para jemaah. Meskipun kepemilikan atas aset-aset yang diidentifikasi telah diformalkan melalui perjanjian ini, pengembangan berikutnya akan dilaksanakan secara bertahap, berdasarkan kajian kelayakan yang komprehensif, pertimbangan regulasi, serta standar tata kelola yang prudent," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (15/12/2025).

ADVERTISEMENT

Dalam pembangunan ke depannya, Danantara akan menggandeng Al Khomasiah Real Estate Development sebagai mitra pengembangan lokal untuk memastikan keselarasan dengan regulasi yang berlaku, praktik pengembangan, serta pertimbangan perencanaan jangka panjang di Kerajaan.

Kajian awal menunjukkan bahwa, dengan tetap bergantung pada studi teknis yang komprehensif serta pemenuhan seluruh proses regulasi yang berlaku, pengembangan aset-aset yang diakuisisi ini berpotensi mendukung penyediaan akomodasi dan layanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia.

Seluruh tahapan pengembangan tersebut akan dilaksanakan melalui koordinasi dengan otoritas terkait di Arab Saudi dan Indonesia, sejalan dengan proses perizinan dan tata kelola yang berlaku.

Seiring dengan itu, Danantara Indonesia juga tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Royal Commission for Makkah City and Holy Sites (RCMC) dalam proses penawaran (bidding) yang sedang berjalan sebagai bagian dari tahapan pertama pengembangan kerjasama jangka panjang tersebut.

Sebagai institusi yang memiliki mandat untuk mengelola dan mengoptimalkan investasi negara, Danantara Indonesia memandang inisiatif ini sebagai bagian dari pendekatan jangka panjang yang lebih luas dan selaras dengan prioritas pembangunan nasional serta nilai-nilai Asta Cita.

"Melalui proses bertahap yang akuntabel dan ditopang tata kelola kelembagaan yang kuat, Danantara Indonesia berkomitmen memastikan setiap tahap pelaksanaan memberikan nilai publik yang berkelanjutan dan terukur," katanya.

Simak juga Video Prabowo: Alhamdulillah, Arab Saudi Setuju Bangun Kampung RI di Makkah

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads