Lutfi menekankan, industri halal dan e-commerce sangat menjanjikan. Hal itu dibuktikan dengan perkembangan perdagangan dari UMKM yang terus melesat. Namun, meski menjanjikan menurutnya RI-UAE harus memiliki keselarasan dalam menciptakan bisnis digital.
"Bayangkan jika arus barang dan jasa bergerak mulus melalui e-commerce. UKM kami dapat berinteraksi dengan pembeli dengan mudah dan aman. Kemungkinan dan kesempatan akan Tak Terbatas dan tak terhingga dan seterusnya," ujarnya.
Oleh sebab itulah, RI menggaet investor UEA untuk mengembangkan usaha ekonomi digital. Lutfi mengungkap CEPA ini bertujuan untuk menyediakan jalur investasi yang lebih besar dari UEA, khususnya di bidang-bidang prioritas seperti industri Halal, ekonomi digital dan Manufaktur untuk produk bernilai tambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rangka meningkatkan industri Halal, Lutfi mengatakan UEA dan RI akan menggelar acara Islamic Fashion Week pada Oktober mendatang. Untuk fesyen islami sendiri menjadi hal yang besar, mengingat RI sendiri menjadi bagian dari 58 negara yang terdaftar dalam organisasi islam.
"Beliau (Minister of State for Foreign Trade UEA, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi) mengatakan kepada saya bahwa ramainya pasar pasar Islam ini yang ada di Afrika seperti kita ketahui dengan diplomasi UEA dengan Afrika mempresentasikan pasar Afrika yang luar biasa. Oleh sebab UEA bukan hanya sahabat sejati kita tetapi juga sebagai pintu untuk pasar non traditional market kita," pungkasnya.
(dna/dna)