Rombongan delegasi United Arab Emirate (UAE) yang terdiri dari Menteri Perdagangan UAE, Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi serta Ketua KADIN UAE Abdullah Muhammad All Mazoui, menyambangi kantor Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, di Menara KADIN, Jakarta Selatan hari ini.
Kunjungan tersebut adalah kelanjutan dari Penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dengan UAE yang digelar di Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid sempat mempresentasikan pandangannya terkait kelanjutan dari penandatanganan kesepakatan antara kedua negara. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan pentingnya peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Indonesia, UMKM menyumbang 60% GDP, dan 97% lapangan pekerjaan," ujar Arsjad Rasjid dalam keterangannya, Jumat (3/9/2021).
Lebih lanjut Arsjad menjelaskan, bahwa banyak kendala yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia, sehingga UMKM di Indonesia bisa dikatakan tidak semaju negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Mayoritas UMKM di Indonesia tidak berbadan hukum. Hal itu disebabkan antara lain karena mereka kesulitan mengurus pajak. Selain itu, UMKM di Indonesia juga punya kendala dalam mengakses pasar, serta mengakses pendanaan.
"Apa artinya ini untuk Indonesia UAE CEPA, adalah buka pasar ekspor untuk UMKM, melalui capacity building dan inkubasi," tuturnya.
Lanjut ke halaman berikutnya.