Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau langsung KM Sirimau sebagai lokasi isolasi terpusat (isoter) terapung di Pelabuhan Sorong. Airlangga mengatakan isoter terapung merupakan bentuk upaya pemerintah dalam mempercepat penanganan COVID-19 di Indonesia.
Menurutnya, sejumlah langkah penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah telah menunjukkan dampak signifikan. Hal ini terlihat dengan melandainya kasus konfirmasi harian yang hingga 30 Agustus mengalami penurunan menjadi 5.436 kasus. Selain di Pelabuhan Sorong, Airlangga menyebut isoter terapung sebanyak 5 kapal juga disediakan di Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Jayapura bagi pasien tanpa gejala maupun bergejala ringan.
"Pemerintah telah menyiapkan fasilitas ini. Saya berharap masyarakat dapat maksimal memanfaatkannya. Di Isoter Terapung KM Sirimau ini penanganannya sudah baik dan Saya berharap semua kota bisa mengikuti best practice yang ada di Kota Sorong," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkan Airlangga, ke depan Pelabuhan Sorong akan dikembangkan lebih lanjut dan menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan ditangani oleh 2 dokter serta 8 perawat dan dukungan penuh dari TNI dan Polri, pada KM Sirimau disiapkan sebanyak 160 tempat tidur untuk pasien COVID-19.
Lebih lanjut ia menjelaskan kondisi penanganan COVID-19 di Kota Sorong semakin membaik. Tercatat hanya 5 pasien yang masih dirawat di KM Sirimau pada awal September ini. Adapun 2 speedboat juga disiapkan untuk mendukung mobilitas tenaga kesehatan dan pasien serta pengangkutan logistik.
Airlangga mengatakan isoter yang dioperasikan di atas laut ini menggunakan kapal yang tidak sedang beroperasi. Selain memanfaatkan fasilitas keberadaan kapal, udara yang mengandung klorin dalam isoter terapung dinilai bisa menstimulus dan mempercepat kesembuhan. Ia berharap adanya tempat isolasi dengan konsep terapung bisa menarik antusiasme masyarakat sehingga mau menjalani isolasi secara terpusat. Dengan begitu diharapkan semakin banyak pasien yang terpantau dan mendapat pelayanan kesehatan maksimal dari masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga memberikan bantuan berupa sembako dan masker kepada para tenaga kesehatan, tenaga keamanan dan tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Sorong. Airlangga juga memantau sentra vaksinasi yang ditargetkan bagi 1.000 warga Kota Sorong. Khusus untuk Provinsi Papua Barat, ia mengatakan sebanyak 203 ribu warga telah divaksin dosis pertama atau mencapai 25,67 persen. Sementara di wilayah barat Pulau Papua ini, Kabupaten Manokwari menjadi yang tertinggi pencapaian vaksinasinya, yaitu hingga 45,86 persen.
"Secara nasional, lebih dari 100 juta dosis telah disuntikkan. Di bulan Agustus dan September ini datang 70 juta dosis vaksin. Saya berharap vaksinasi bisa dipercepat, khususnya di Provinsi Papua Barat. Apalagi didukung oleh TNI, Polri, dan Bidan. Vaksinasi bisa dipercepat penyuntikannya termasuk untuk Ibu hamil dan anak-anak usia 12-17 tahun," terangnya.
Airlangga pun sempat berfoto dengan Suci Rahmadhani dan Olivia Maria Gracia Yabarmase, siswi kelas 8 dari SMP 9 Sorong yang ikuti mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Airlangga yang didampingi oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Wali Kota Sorong Lambert Jitmau juga berdialog singkat sekaligus menyemangati kedua siswi tersebut.
"Di Provinsi Papua Barat sudah ada isoter Terapung, ada juga sentra vaksin untuk masyarakat dan anak-anak. Saya lihat antusiasnya. Jika antusiasme ini terus dijaga, saya optimis Provinsi Papua Barat secara keseluruhan dapat membaik dan konsisten menjadi kelompok wilayah zona hijau atau zonasi risiko rendah COVID-19," pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, anggota DPR RI, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo, serta Deputi Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Mohammad Rudy Salahuddin.
(ega/hns)