PT Pertamina (Persero) melalui program Pendanaan UMK terus berupaya mendorong digitalisasi UMK Mitra Binaan agar dapat beradaptasi dan naik kelas di masa pandemi COVID-19. Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan selama tahun 2020-2021, pihaknya telah menggelar 414 online training, baik lewat media sosial maupun webinar.
Selain itu, Pertamina juga melakukan klasterisasi komunikasi melalui WhatsApp Group Mitra Binaan per sektor sebagai wadah untuk berbagi informasi, pengetahuan, serta membuka peluang business matching.
"Pertamina memfasilitasi mitra binaan untuk terdaftar dalam platform procurement berbasis digital sinergi sembilan BUMN : Pasar Digital (PaDi) BUMN untuk perluasan pasar. Juga disediakan aplikasi e-learning www.belajarumkm-pertamina.com serta bantuan untuk memasarkan produk lewat marketplace. Ditambah dengan optimalisasi kanal media sosial seperti melalui Instagram dan YouTube @gen_umkm," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Webinar Pertamina UMK On Air di radio Sonora, Sabtu (28/8) lalu Arya menyebut terdapat juga peran besar dari para UMK yang masuk program inkubasi Rumah BUMN (RB) untuk membentuk UMK go modern, go digital, go online, serta go global.
Menurutnya, di samping program digitalisasi Pertamina kini tengah menyiapkan ajang virtual exhibition Pertamina SMEXPO 2021. Kegiatan ini nantinya akan digelar bersamaan dengan agenda Gerakan Bangga Buatan Indonesia Kalimantan Timur (GBBI Kaltim) pada Oktober 2021 mendatang.
"Melalui Pertamina SMEXPO ini, para UMK binaan bisa beradaptasi dengan ekosistem usaha berbasis Go Digital dan Go Online yang semakin masif berkembang," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi inovasi digitalisasi yang sudah dilakukan oleh Pertamina. Ia menilai semua pihak harus bisa membantu para UMK untuk masuk ke dunia digital.
"Berjualan apapun, sekarang harus masuk ekosistem digital jika ingin dikenal banyak orang dan memperluas pemasaran," ujar Sandi.
Sandiaga berharap dengan kegiatan GBBI akan semakin banyak pelaku UMK yang bisa bermigrasi ke dunia digital. "GBBI ingin mendorong lebih banyak UMKM masuk ke dunia digital. Di tahun 2020, 3,7 juta UMKM sudah masuk ke platform digital. Total 11,7 UMKM yang sudah go digital, nilai ini lebih tinggi dari target yakni 8 juta UMKM. Semua terakselerasi karena pandemi. Ke depan, target 30 juta UMKM dapat on boarding di tahun 2023 hingga 2024," pungkasnya.
(ega/ara)