.webp)
Belakangan masyarakat Indonesia heboh dengan merek lokal yang mejeng di jalanan Times Square di Manhattan, New York City Amerika Serikat. Diketahui, Times Square merupakan persimpangan yang dilewati 380.000 orang pejalan kaki setiap harinya.
Brand Indonesia sendiri yang sudah mejeng di Time Square sudah ada belasan. Mulai dari Erigo, Soleram, BohoPanna, Sabine and Heem, Letter In Pine, Wearstatuquo, Sideline, Nona, Nona Rara, Koze, Bonnels, Owners Worldwide, Reclays, Noore, T.V.F, dan Nyonya Nursing Wear.
Memangnya berapa sih harga beli lahan iklan di Times Square?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan penelusuran detikcom, Selasa (7/9/2021) salah satu perusahaan jasa pemasang iklan digital di dunia, TPS Engage menawarkan beberapa harga untuk beriklan di Times Square. Misal, untuk billboard iklan di gedung Reuters/Thomson Reuters dikenakan biaya US$ 170 per jamnya setara Rp 2,4 juta/jam (kurs rp 14.217).
Kemudian, untuk iklan di billboard gedung Nasdaq harganya US$ 2.160 per jamnya atau Rp 30 juta/jam. Untuk di billboard Nasdaq maksimal memasang iklan 1 jam per hari dan selama 10 hari. Jika dihitung Rp 30 juta dikali 10 hari totalnya mencapai Rp 307 juta.
Kemudian, jika spot iklannya di McDonald Times Square yang memiliki ketinggian 7 lantai harganya sekitar US$ 470/jam atau Rp 6,6 juta. Pemesanan minimum yang ditawarkan TPS Engage adalah 4 jam. Jika dikalikan, maka untuk 4 jam dikenakan biaya Rp 26,4 juta. Semua harga itu, harga terbaru 2021.
Tidak hanya tiga tempat itu, Mengutip dari ScoopWhoop, di Times Square ada sekitar 238 billboard untuk iklan. Harga untuk paket iklan yang lebih lama durasinya, uang yang harus dikeluarkan mencapai US$ 1,1 juta hingga US$ 4 juta per tahunnya atau Rp 15 miliar hingga Rp 56 miliar.
Selain itu, dapat menghabiskan biaya hingga US$ 3 juta atau Rp 42 miliar per bulan untuk beriklan di billboard terbesar Time Square.
Simak juga Video: Berkat 'Lathi', Weird Genius Nampang di New York
