Luhut Sebut Vaksin Dalam Negeri Akan Segera Uji Klinis Tahap 3

Luhut Sebut Vaksin Dalam Negeri Akan Segera Uji Klinis Tahap 3

Siti Fatimah - detikFinance
Selasa, 07 Sep 2021 20:55 WIB
Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan (YouTube Menko Marves)
Foto: Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan (YouTube Menko Marves)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito kunjungan ke PT Etana Biotechnologies Indonesia di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur hari ini.

Dalam kesempatan tersebut, mereka meninjau dan berdiskusi terkait rencana PT Etana Biotechnologies Indonesia yang akan memproduksi Vaksin COVID-19 mRNA. Etana juga bekerja sama dengan perusahaan Walvax.

"Kami, pemerintah, mendukung kerja sama strategis ini dan saya yakin BPOM dan Kemenkes juga akan mendukung penuh," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kerja sama di bidang kesehatan menjadi poin penting khususnya selama pandemi COVID-19. Kerja sama ini diharapkan bisa menumbuhkan transfer pengetahuan sehingga pengembangan dan produksi pun bisa dilakukan di dalam negeri.

"Kami juga mendukung Uji Klinis tahap 3 yang akan segera dilaksanakan oleh PT Etana, proses Emergency Used Authorization, serta jaminan pasar untuk vaksin yang memiliki TKDN tinggi," sambungnya.

ADVERTISEMENT

"Saya harap, Indonesia akan melakukan leapfrog dengan adanya transfer teknologi Vaksin mRNA, dan ke depan produk bioteknologi di Indonesia akan semakin berkembang dan kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud," tutup Luhut.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Direktur Utama PT Etana Bioechnologies Indonesia Nathan Tirtana menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk memproduksi RnD Vaksin COVID-19 berbasis teknologi next generation mRNA di Indonesia yang dapat disimpan di suhu 2-8 derajat celcius. Tim Pakar dari Walvax juga akan datang ke Indonesia minggu depan untuk memulai transfer teknologi.

"Pada saat ini, proses kerja sama dan produksi vaksin sedang difinalisasi, dan sepenuhnya memenuhi regulasi dan protokol yang berlaku di Indonesia maupun WHO," tutur Nathan.

Dia menjelaskan, produksi vaksin akan dilakukan dengan menggunakan teknologi single use tech for multiple product in one utility (pemanfaatan sebuah teknologi untuk berbagai produk). Proses pembuatannya akan dimulai dengan plasmid manufacturing, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan mRNA.

Dia menegaskan, seluruh proses penelitian dan pengembangan vaksin ini dilakukan tanpa melakukan tes pada hewan. "mRNA manufacturing akan dilakukan di luar sel, guna mempermudah proses pemurnian, dan setelahnya akan dilanjut ke tahap mRNA encapsulation," jelasnya.


Hide Ads