Miliarder sekaligus salah satu orang terkaya di dunia, George Soros menilai perusahaan investasi BlackRock salah perhitungan besar di China. Soros menyinggung perusahaan investasi AS tersebut melalui Wall Street Journal dengan judul 'BlackRock's China Blunder'.
BlackRock baru-baru ini menawarkan produk investasi kepada investor individu di China, sebagai pengelola dana pertama yang sepenuhnya dimiliki asing di negara tersebut. Soros mengecam langkah tersebut dengan menyatakan perusahaan itu salah paham tentang China yang dipimpin Presiden Xi Jinping.
"Menuangkan miliaran dolar ke China sekarang adalah kesalahan yang tragis," tulisnya, dikutip dari CNN, Rabu (8/9/2021).
"Kemungkinan besar akan kehilangan uang untuk klien BlackRock dan yang lebih penting akan merusak kepentingan keamanan nasional (Amerika Serikat) dan demokrasi lainnya."
Soros menyoroti tindakan keras Xi baru-baru ini terhadap swasta. Hal itu, menurutnya, sebagai bukti bahwa rezim menganggap semua perusahaan China adalah instrumen negara satu partai. Ia juga menyoroti krisis besar yang terjadi di pasar real estat China dan upaya Xi mendistribusikan kembali kekayaan. Kondisi tersebut dinilai tidak memberi tanda baik baik investor asing.
Selain itu, Soros juga berpikir, inisiatif BlackRock merupakan ancaman bagi demokrasi karena uang yang diinvestasikan di China akan membantu menopang rezim Xi yang represif di dalam negeri dan agresif di luar negeri.
BlackRock menolak berkomentar. Namun, CEO BlackRock Larry Fink pernah mengatakan bahwa ia melihat pasar China sebagai peluang besar yang tidak dapat dilewatkan.
"Perkembangan ekonomi yang cepat dan akumulasi kekayaan di ekonomi terbesar kedua di dunia telah mendorong pertumbuhan industri manajemen aset domestik China senilai US$ 9 triliun," katanya kepada para analis pada bulan Juli.
"Kami sekarang berada di posisi yang tepat untuk memperluas solusi dan wawasan investasi kami ke semua segmen klien kami di seluruh China dan membantu lebih banyak orang mentransisikan tabungan mereka ke investasi di China," tambahnya.
Lihat juga video 'Deretan Orang Terkaya Dunia yang Merugi Rp 642 T Dalam Sepekan':
(acd/ara)