INDEF Beberkan Cara Biar Ekonomi RI Bisa Meroket, Seperti Apa?

INDEF Beberkan Cara Biar Ekonomi RI Bisa Meroket, Seperti Apa?

Tim detikcom - detikFinance
Rabu, 08 Sep 2021 15:22 WIB
Pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2021 diramal tembus 7%. BI menyebut hal ini karena pemulihan di sektor pendukung turut mendorong ekonomi nasional.
INDEF Beberkan Cara Biar Ekonomi RI Bisa Meroket, Seperti Apa?
Jakarta -

Pendiri sekaligus Ekonom Senior Institut for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J Rachbini menyebut pertumbuhan ekonomi nasional bisa saja keluar dari stagnasi 5%. Caranya dengan menggunakan strategi investasi, daya saing dan berorientasi ekspor.

"Stagnasi (5%) harus kita terobos paling tidak 6% atau menuju ke sana, saya usulkan menggunakan strategi investasi industri dan ekspor. Kalau kita langkah dengan draft seperti ini saya yakin menuju 6%, 7% itu bisa dilakukan dengan backbone-nya industri," katanya dalam webinar bertajuk 'Investasi, Nilai Tambah, dan Kesinambungan Pembangunan', Rabu (8/9/2021).

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelum pandemi COVID-19 betah bergerak di kisaran 5%. Terakhir ekonomi 2020 -2,07%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didik menjelaskan berbagai investasi yang masuk ke Indonesia harus diarahkan pada sektor industri. Dengan begitu akan membuahkan nilai tambah dari pembuatan produknya sehingga negara bisa mendapatkan sumber pendapatan sekaligus mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih masif.

Tidak berhenti sampai di situ, hasil dari produk tersebut kemudian bisa diekspor. Proses ekspor produk ini juga harus dilakukan secara efisien.

ADVERTISEMENT

"Ketika ekspor, maka upaya efisiensi harus dilakukan oleh pabrik," tuturnya.

Tonton juga Video: Saat Sri Mulyani Pamer Ekonomi RI Lebih Baik Dibanding Negara G20

[Gambas:Video 20detik]



Didik menilai kekuatan ekonomi sebuah negara bisa diukur dari hasil produk yang dihasilkan. Kondisi ini bisa didukung oleh strategi investasi yang berkualitas dan berdaya saing. Kemudian industri dan hilirisasi pada sektor-sektor dominan harus dikembangkan.

Meski begitu, berbagai investasi di luar sektor industri disebut bisa dilakukan seperti investor sektor kuliner maupun pariwisata. Pasalnya investasi tersebut bisa mendatangkan dolar untuk Indonesia.

"Kalau ada teman-teman Jepang mau investasi restoran, ya nggak apa-apa juga diterima karena itu memasukkan dolar tapi itu bukan inti," tuturnya.


Hide Ads