UMKM Didorong Bisa Go Internasional saat Pandemi, Caranya?

UMKM Didorong Bisa Go Internasional saat Pandemi, Caranya?

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 08 Sep 2021 14:44 WIB
Perajin menyelesaikan kerajinan tangan yang berbahan dasar batang enceng gondok kering di UMKM Wins Rajut, Pasuruan, Jawa Timur
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Jakarta -

Pemerintah mendorong produk dan pelaku UMKM untuk bisa terus berkembang masa pandemi COVID-19. Bahkan, produk-produk UMKM diharapkan bisa tembus pasar internasional.

Staf Khusus Wakil Presiden RI, Lukmanul Hakim, mengatakan, akselerasi pengembangan UMKM menjadi fokus pemerintah. Selain itu, industri halal dan ekonomi syariah juga tetap menjadi perhatian pemerintah.

Hal itu diungkapkan saat Tim Staf Khusus Wapres mengunjungi Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil & Menengah (LLP KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM di Gedung Smesco, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat sudah banyak perubahan Smesco yang semakin baik untuk membangkitkan UKM nasional," ujar Lukman dalam keterangannya, Rabu (8/9/2021).

Lukmanul melanjutkan, pihaknya juga akan membantu memasarkan produk-produk UKM nasional, antara lain dengan mengundang atase perdagangan perwakilan negara asing dan calon pembeli potensial (potential buyer).

ADVERTISEMENT

Ia menyebutkan, di tengah pandemi COVID-19 ini UMKM dapat menjadi motor pemulihan ekonomi nasional. Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto mencapai 61 persen dan sebanyak 97 persen tenaga kerja nasional juga diserap sektor UMKM.

"Dan UMKM relatif mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19, meski sebagian besar juga terdampak," jelasnya.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Sementara itu, Direktur Utama LLP KUKM Leonard Theosabrata menjelaskan, pengembangan dan pemasaran tersebut diharapkan mampu menjadikan UMKM naik kelas. Ia menargetkan 100 UMKM naik kelas hingga 2024.

Untuk menuju itu, LLP KUKM dapat menjadi sarana promosi produk UKM. Salah satunya dengan menjadikan Gedung Smesco menjadi galeri produk-produk unggulan yang dilengkapi dengan digital, layanan perbankan, logistik, sarana inovasi, dan laboratorium.

"Terdiri dari 80 persen merupakan usaha kecil naik kelas menjadi usaha menengah, dan 20 persen adalah usaha menengah yang tumbuh menjadi usaha besar," tambahnya.


Hide Ads