Menjawab Pro Kontra Kemasan Galon Polikarbonat untuk Air Minum

Menjawab Pro Kontra Kemasan Galon Polikarbonat untuk Air Minum

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 09 Sep 2021 19:12 WIB
Selama Ramadan, permintaan akan air mineral meningkat. Air isi ulang dalam bentok galon jadi solusi.
Foto: Rengga Sancaya

Menurutnya, alasan perusahaan air minum memintakan surat aman dari BPOM kepada produsen plastik kemasan adalah karena produk air minum mereka juga pastik akan dicek oleh BPOM.

"BPOM juga pasti lihat dan menanyakan perusahaan AMDK itu beli galonnya ke siapa. Ada nggak surat dari produsen yang menunjukkan bahwa penggunaan galon ini aman. Perusahaan AMDK pasti akan minta ke kita. Dan itu wajib kita kasih untuk menunjukkan bahwa galon kita aman. Kalau tidak, kita nggak bisa suplai," kata Marfun.

Hal yang disampaikan Marfun senada dengan pernyataan BPOM dan pakar keamanan pangan yang menegaskan bahwa kemasan plastik PC aman digunakan sebagai kemasan air minum.

Mengenai tanggapan masyarakat tentang bahaya BPA, dia mengatakan mau menggunakan kemasan plastik apa saja itu pasti ada partikel plastiknya. Kalau pakai galon PET juga kalau diisi air panas tidak bagus. Makanya kenapa galon ini hanya sekali pakai buang. Karena, kalau tidak, galon sekali pakai ini ada bahayanya juga yang bisa bersifat karsinogen yang bisa menimbulkan kanker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sama lah, semua plastik juga begitu. Tapi, ada batas tolerasi yang telah ditetapkan BPOM sehingga galon PC bisa digunakan untuk air minum," tukasnya.

Marfun mengutarakan kalau mau dilihat dari sisi plastiknya sendiri, PC itu untuk meleleh butuh suhu di atas 200 derajat atau sekitar 230 derajat. Makanya galon PC ini masih bisa disteril sampai suhu sekitat 60 derajat untuk mematikan kuman, sebelum digunakan kembali. Sedangkan kalau PET tidak tahan panas sama sekali.

Makanya, kata Marfun, kalau di Amerika itu BPA tidak boleh digunakan untuk botol susu bayi. Hal itu karena orang kalau menyeduh susu di botol memakai air panas.

ADVERTISEMENT

"Itu yang bisa mengeluarkan BPA-nya lebih banyak. Makanya di Amerika tidak dianjurkan botol susu bayi pakai bahan PC. Tapi kalau untuk air minum tidak masalah jika mau digunakan di sana," ungkapnya.

Di Indonesia, menurut Marfun, galon PC yang dipakai untuk air minum itu sangat aman.

"Mau cari plastik apa lagi yang bisa dipakai ulang? Sedang kalau BPA ini dijadikan isu, sekarang galon air kemasan mau diganti apa, dengan PET? Tidak ada solusinya. Kan PET sekali pakai buang, nanti dimarahi karena sampahnya banyak," ujarnya.

Soal galon PC yang dipertanyakan sering diletakkan para penjualnya di tempat yang terkena matahari, menurutnya itu tidak sampai membuat migrasi BPA menjadi lebih banyak. Itu sangat kecil sekali atau bahkan tidak membuat BPA-nya bermigrasi sama sekali. "Kalau bicara BPA berbahaya, semua juga tahu itu. Cuma kan ada batas toleransinya. Kalau begitu, ya jangan pakai plastik lah semua, karena semua plastik kan berbahaya," ucapnya.

BPOM dan para pakar keamanan berulangkali menegaskan keamanan kemasan galon air minum berbahan polikarbonat. Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mengkategorikan informasi yang menyebutkan bahaya kemasan polikarbonat sebagai hoaks jenis disinformasi, atau berita bohong yang sengaja disebarkan untuk kepentingan tertentu.


(dna/dna)

Hide Ads