Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid pun meminta Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengklarifikasi pernyataan Andre Rosiade yang menyebut pejabat Kemensos yang meminta Himbara memblokir rekening penerima bansos.
"Apa betul yang dikatakan Andre hari Jumat yang lalu katanya ada surat dari salah satu direktur Kemensos yang minta di-hold bantuan-bantuan itu karena asumsinya sedang melakukan proses verifikasi data, data kemiskinan?" tanyanya.
Dia meminta Dirut BNI menjawab pertanyaannya dalam forum tersebut. Tujuannya supaya publik tahu yang miskomunikasi atau miskoordinasi ada di internal Kemensos atau memang ada unsur kesengajaan dari Himbara, termasuk BNI.
Berdasarkan polemik yang berkembang belakangan terkait Risma memarahi bank BUMN, lanjut dia memunculkan citra bahwa bank BUMN menghambat bansos sehingga akan membuat kinerja BNI terlihat tidak bagus.
"Padahal ini bank BUMN, bank go public, kalau perusahaan yang nggak bagus, lelet kan nanti persepsi investor kan berkurang. Kalau persepsinya kebentuk jelek kan nanti sahamnya turun. Kan repot nanti itu. Jangan sampai ada pejabat menteri itu malah justru mengganggu kinerja, membuat harga sahamnya turun," tambahnya.
Sayangnya dalam kesempatan memberi jawaban atas tanggapan atau pertanyaan anggota Komisi VI DPR RI, bos BNI tidak menyampaikan klarifikasi soal Risma.
"Kami sampaikan bahwa kami noted Pak, semua pertanyaan, nanti beberapa mungkin kita akan jawab secara tertulis," tambah Royke.
(toy/eds)