Tol Laut Papua Kian Ramai Jelang PON XX, Apa yang Dibawa?

Tol Laut Papua Kian Ramai Jelang PON XX, Apa yang Dibawa?

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 11 Sep 2021 07:30 WIB
tol laut
Ilustrasi/Foto: Kemenhub
Jakarta -

Program Tol Laut di Papua semakin berkembang dengan bertambahnya armada-armada nasional. Hal ini diikuti dengan meningkatnya industri lainnya.

Seperti business shipping, perkapalan, kepelabuhan, logistik, perikanan dan kelautan termasuk hasil komoditi daerah-daerah yang menjadi program unggulannya dalam pengelolaan sumber daya yang ada.

"Semua perkembangan itu tentunya dengan memperhatikan elemen-elemen penting sebagai komponen dari penyelenggaraan Tol Laut baik sebagai komponen utama dan pendukung, seperti pelabuhan, kapal, sistem logistik dan hubungan antar lembaga," kata Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Jayapura, Willem Thobias Fofid, Sabtu (11/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala KSOP Kelas II Jayapura Taher Laitupa memaparkan distribusi logistik Tol Laut untuk PON XX meningkat.

"Peningkatan Tol Laut terus meningkat dengan mencapai 61 kontainer pada voyage 8 dan voyage 9, bahkan distribusi logistik kebutuhan PON XX melalui Tol Laut terus meningkat dari Pelabuhan Depapre ke Pelabuhan Pomako dan Merauke, sehingga dalam kesempatan dialog ini diharapkan secara edukasi masyarakat dapat mengetahui secara utuh tentang penyelenggaraan Tol Laut dengan data dan informasi terkini," jelas Taher.

ADVERTISEMENT

Kehadiran Tol Laut di Papua untuk menjangkau dan mendistribusikan logistik ke daerah 3TP/Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan, menjamin ketersediaan barang dan mengurangi disparitas harga guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya konektivitas untuk pengiriman barang pokok penting yang tidak dimonopoli, dan muatan balik hasil industri daerah agar terjadi keseimbangan perdagangan, tutupnya.

"Tol Laut lintas Papua saat ini terus berinovasi dan berkembang dengan pendekatan sosial budaya antropologi dan kearifan lokal dalam keikutsertaan masyarakat pada business shipping di ekosistem Tol Laut, seperti masyarakat adat, kepemudaan, keagamaan dan perempuan sampai berbasis di level lokal kampung dan distrik," kata Laus Rumayom, Akademisi Universitas Cenderawasih yang juga Ketua Forum Analysis Papua Strategic dan Tim Tol Laut Papua.

Dalam kesempatan yang sama Diben Elaby Tokoh Masyarakat dan juga Ketua Koperasi Masyarakat Papua Sejahtera dan Mitra Tol Laut mengatakan bahwa pengembangan dengan model pengembangan sebagai Pelabuhan Hub.

"Yaitu Pelabuhan Merauke karena memiliki komoditi unggulan daerah yaitu beras dengan pendekatan pada optimalisasi UMKM, Aliansi dan Kelompok Tani serta Kepemudaan bersama Investor baru dan mapan terus digalakkan dan semakin berkembang sehingga diharapkan semakin banyak masyarakat dapat merasakan manfaat dari Tol Laut dan Multimoda," tutupnya.

(ara/ara)

Hide Ads