Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta pengusaha di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) untuk menggenjot ekspor sarang burung walet. Pengusaha menyatakan siap untuk ekspor komoditas harta karun Indonesia tersebut.
"Kami siap melaksanakan arahan Menteri Pertanian. Kami punya target melakukan ekspor besar-besaran sarang burung walet dengan produksi 3 ton per tahun senilai 60-70 miliar rupiah," kata pemilik PT Borneo Wallet Lestari (BWL) GM Sahron, dalam keterangannya, Sabtu (11/9/2021).
Pengusaha asal Sintang, Kalimantan Barat ini berharap, dengan nilai ekspor sebesar itu, dapat menyumbang neraca perdagangan Indonesia cukup signifikan. "Tiongkok dan Amerika Serikat menjadi target utama tujuan ekspor kami. Selain itu, kami juga akan membuka pasar baru di Eropa," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sahron menambahkan, saat ini perusahaannya memproduksi 240-260 kilogram produk sarang burung walet per bulan.
"Sementara ini, pasar kami masih di Indonesia saja, belum ekspor. Namun dengan hadirnya Mentan ke sini, kami sangat merespon baik dan siap mendukung. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemrov Kalbar," kata Sahron.
Hari ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan peninjauan terhadap produksi unit usaha pencucian sarang burung walet, PT Borneo Walet Lestari (BWL) di Jalan Wansagaf No. 22A, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan itu, Mentan mendorong Kalimantan Barat menjadikan sarang burung walet sebagai komoditas ekspor unggulan baru. "Kami dorong sebagaimana arahan Presiden bagaimana keunggulan yang ada menjadi komoditas ekspor seperti sarang walet ini," kata Syahril Yasin Limpo.