Ragam Pernyataan Pejabat yang Sebut COVID Belum Hilang dalam Waktu Dekat

Ragam Pernyataan Pejabat yang Sebut COVID Belum Hilang dalam Waktu Dekat

Aulia Damayanti - detikFinance
Minggu, 12 Sep 2021 08:20 WIB
ilustrasi corona
Foto: ilustrasi corona
Jakarta -

Para pejabat RI memprediksi COVID-19 masih akan ada dalam waktu lama. Ungkapan itu dilontarkan mulai dari Presiden Joko Widodo, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi.

Jokowi sendiri mengungkap COVID-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat dan diimbau masyarakat bersiap hidup berdampingan dengan virus tersebut.

"COVID-19 ini tidak akan hilang dalam waktu dekat. Masyarakat pun harus siap hidup berdampingan dengan virus tersebut," kata Jokowi dalam postingan reels Instagram @jokowi, dikutip Sabtu (11/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam melindungi dan menekan penyebaran kasus COVID-19, penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat dan vaksinasi masih harus dilakukan.

Dia mengingatkan, agar masyarakat tidak euforia berlebihan karena COVID-19 masih ada dan bisa saja menyerang saat semuanya lengah. Untuk itu diharapkan perlindungan diri dengan menggunakan masker diimbau terus dilakukan.

ADVERTISEMENT

"Ini perlu saya ingatkan karena kita harus mulai menyiapkan proses transisi dari pandemi ke endemi. Protokol kesehatan harus terus dilakukan terutama memakai masker," lanjutnya.

Bagaimana dengan prediksi dan imbauan pejabat lainnya?

Luhut

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan COVID-19 belum akan hilang dan akan menjadi endemi. Bahkan, dia memprediksi kasus konfirmasi per hari masih terus akan berada di kisaran ribuan kasus.

Luhut juga memperkirakan kasus konfirmasi per hari dari virus COVID-19 di Indonesia masih akan berkisar pada angka 3.000 sampai 7.000 kasus. Hal ini itu disebabkan, belum ada vaksin yang efektivitasnya 100% atau obat yang dapat menyembuhkan COVID-19.

"Sekarang posisi kita hari ini Indonesia secara umum kasus konfirmasi sudah turun 88,1% dari tanggal puncak kasus 15 Juli," kata Luhut dalam keterangannya, Jumat (10/9/2021).

Untuk itu dalam penanganan pandemi COVID-19 masih dilaksanakan seperti percepatan proses vaksinasi, penerapan protokol kesehatan 3M dan 3T, dan isolasi terpusat.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pandemi COVID-19 tak menutup kemungkinan dua tahun lagi pandemi masih berlangsung.

Hal itu dikatakan dari beberapa literatur yang dia baca banyak ahli menyebutkan pandemi akan berjalan dalam waktu yang panjang. Hal itu diungkapkan Luhut saat menjawab pertanyaan para pengusaha yang khawatir pandemi masih berlangsung satu atau dua tahun ke depan.

Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah mengungkapkan masyarakat dunia harus mulai menyiapkan diri untuk kemungkinan endemi ke depan. Dia mengingatkan agar masyarakat juga harus siap hidup berdampingan dengan endemi.

"Sekarang kita harus menyiapkan diri untuk merespons hidup di tengah pandemi yang akan berubah jadi endemi. Living with endemi harus mampu dilakukan, negara menyiapkan vaksinasi dan jangkauannya harus luas," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (24/8/2021).

Sri Mulyani menyebutkan untuk menangani pandemi ini, pemerintah di seluruh dunia berupaya melakukan penyesuaian untuk penanganan dampak tersebut. Termasuk untuk pemulihan ekonomi. Sejak pertama kali diumumkan pandemi pada Maret 2020 lalu, jumlah kasus terus mengalami kenaikan.

Kemudian muncul beberapa gelombang di berbagai negara. "Sempat melandai kemudian naik lagi, lalu menurun hingga muncul kasus delta dan puncaknya pada Mei 2021 di-drive oleh India dan menular ke 144 negara," kata dia.

Budi Gunadi

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pernah mengatakan Indonesia akan segera belajar 'hidup bersama' pandemi COVID-19 sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini diharapkan bisa tercapai lewat aturan di berbagai aspek.

Hal pertama yang diusahakan adalah penerapan protokol kesehatan berbasis teknologi di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kegiatan ekonomi, hingga keagamaan. Hal ini dilakukan agar pembukaan bertahap akvitas masyarakat di sektor terkait bisa dilakukan dengan aman.

"Nanti itu akan disusun protokol kesehatannya atas arahan bapak presiden, berbasis teknologi informasi, berpusat pada aplikasi PeduliLindungi," kata Menkes Budi dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube PerekonomianRI, Senin (23/8/2021).



Simak Video "Kasus Turun Namun Banyak Provinsi Belum Update Data Corona"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads