BUMN turut terlibat dalam pembinaan UMKM agar naik kelas. Salah satunya dilakukan oleh PT Surveyor Indonesia di antaranya dengan cara peningkatan kemampuan mengakses teknologi digital para UMKM dan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK).
Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Surveyor Indonesia, Rosmanidar Zulkifli mengatakan, UMKM bisa masuk ke Pasar Digital (PaDi) di Kementerian BUMN dan berbagai perusahaan pelat merah.
"Dari sekian banyak Usaha Mikro dan Kecil (UMK) saat ini, mereka bisa masuk ke Pasar Digital (PaDi) di kementerian dan berbagai BUMN dengan syarat menjadi UMK binaan BUMN dan yang sudah memiliki Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/9/2021).
Dia menjelaskan, Kementerian BUMN juga telah bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian di mana belum lama ini melakukan launching Peningkatan Mutu Sistem Pengadaan BUMN. Dalam acara tersebut kedua kementerian juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) meliputi perluasan pasar produk UMK Binaan BUMN yang mencakup koordinasi sinergi tugas dan fungsi untuk Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di BUMN dan sertifikasi TKDN untuk produk industri kecil binaan BUMN.
"Industri yang telah memiliki sertifikat TKDN akan terdaftar di Marketing Tools P3DN Kementerian Perindustrian yang sekaligus jadi alat pemasaran yang efektif," kata Rosmanidar
Menurut Rosmanidar, sertifikasi TKDN untuk UMK di bawah binaan BUMN tercatat tahun ini sudah mencapai sekitar 3.000 sertifikat.
"Beberapa UMK di bawah binaan BUMN yang sudah melakukan sertifikasi UMK mendapatkan manfaat seperti mengalami kenaikan omzet hingga 200% setelah mengikuti program sertifikasi TKDN dan mengikuti proses pengadaan pemerintah," tutur Rosmanidar.
Rosmanidar berharap dengan ada Program PUMK, UMK semakin berkembang dan naik kelas. "Kami berharap UMK tidak hanya hidup, namun juga berkembang dan dapat berdiri sendiri hingga pasar nasional," ujarnya.
Simak Video "Video: APINDO Sebut UMKM RI Masih Keterbatasan Akses Modal"
(acd/fdl)