Penerapan pemeriksaan produk impor dari Uni Eropa ke Inggris kembali ditunda. Pemerintah Inggris mempertimbangkan peringatan dari pengusaha di sektor industri makanan yang bicara soal kelangkaan bisa terjadi karena pemeriksaan ketat produk impor Eropa imbas dari Brexit.
Dilansir dari CNN, Rabu (15/9/2021), Menteri Brexit David Frost menyatakan pemeriksaan produk makanan dari Uni Eropa ditunda hingga Juli 2022. Frost mengatakan pembatalan kebijakan ini dinilai jadi langkah pragmatis. Frost mengatakan pemerintah ingin fokus pada pemulihan bisnis di Inggris terlebih dahulu.
"Kami ingin bisnis fokus pada pemulihan mereka dari pandemi daripada harus berurusan dengan persyaratan baru di perbatasan. Bisnis sekarang akan memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan kontrol dan pengawasan terbaru ini," ungkap Frost dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada awalnya berencana untuk memberlakukan pemeriksaan ketat produk impor Uni Eropa setelah berakhirnya periode transisi Brexit pada 1 Januari 2021. Namun, pemerintah terpaksa mengumumkan penundaan pertama tahun lalu di tengah pandemi untuk menghindari menumpuknya anggaran.
Penundaan kembali terjadi ketika supermarket di Inggris berjuang untuk menjaga rak mereka tetap penuh di tengah krisis rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi dan kekurangan pekerja yang sebagian disebabkan oleh berpisahnya Inggris dari Uni Eropa.
Beberapa pekerja Eropa pergi setelah Brexit membuat pertanian, pabrik pengolahan makanan, dan perusahaan truk tidak dapat lagi merekrut pekerja dari Uni Eropa karena aturan imigrasi Inggris yang baru.
Eropa sendiri adalah sumber makanan terpenting bagi warga Inggris. Setidaknya 30% dari semua makanan yang dimakan di Inggris diproduksi di Eropa. Negara ini sangat bergantung pada Eropa untuk makanan segar selama bulan-bulan musim dingin.
Setelah Brexit, pemerintah Inggris memperkenalkan sistem peraturannya sendiri untuk kesehatan manusia, tumbuhan, dan hewan. Kontrol dan pengawasan dilakukan ketat yang justru menjadikan kebijakan itu sebagai hambatan perdagangan baru.
Lihat juga video 'Ratusan Penerjemah Pasukan Inggris Belum Dievakuasi dari Afghanistan':