Seberapa Besar Pontesi Wakaf buat Dorong Ekonomi RI?

Seberapa Besar Pontesi Wakaf buat Dorong Ekonomi RI?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 15 Sep 2021 09:40 WIB
Ilustrasi Wakaf Digital
Seberapa Besar Pontesi Wakaf di Indonesia?

Ia menambahkan, meski terdapat khilafiyah mengenai kebolehan wakaf manqulat (barang tukar/benda bergerak) di kalangan ulama klasik, namun pada masa sekarang wakaf manqulat yang dalam artian ini wakaf uang bisa menjadi sangat dibutuhkan. Terkait wakaf, tentu saja perbedaan situasi dan kondisi yang terjadi pada masa lalu dan sekarang.

Ketua BWI Muhammad Nuh menyebutkan wakaf harus mengubah yang "intangible aseet" menjadi "tangible asset" dari "tangible" menjadi "real asset" dan kemudian menjadi "real power".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wakaf untuk kesejahteraan, kualitas dakwah, kemartabatan umat,"tutur Muhammad Nuh.

Dengan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritas merupakan pemeluk agama Islam, Ketum MUI mengatakan akan membuat perputaran pusat perekonomian negara berada di tangan muslim. Pusat perputaran ekonomi itu juga terkait produsen maupun konsumen.

ADVERTISEMENT

"Wakaf memiliki potensi yang besar untuk memajukan kesejahteraan sosial di Indonesia. Memang pada dasarnya fisik uang akan sirna tetapi manfaat dari uang yang diwakafkan tersebut akan abadi dirasakan oleh umat," urainya.

Pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat, khususnya ekonomi kerakyatan dan ekonomi umat. Sekitar 83 persen usaha mikro, kecil, dan menengah terdampak negatif pandemi.

"Wakaf uang yang dikelola LWMUI bersama mitra akan diproduktifkan pada sektor-sektor ekonomi produktif, yang manfaatnya untuk gerakan dakwah dan sosial," ungkap Ketua LWMUI, Dr. Lukmanul Hakim.

Lukmanul yang juga Ketua MUI Bidang Ekonomi menjelaskan literasi wakaf, khususnya wakaf uang masih rendah. Gerakan Wakaf Uang MUI merupakan salah satu upaya meningkatkan literasi wakaf untuk masyarakat.


"Wakaf uang produktif dapat mengatasi berbagai persoalan umat, khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan umat," papar Lukmanul Hakim.


(acd/fdl)

Hide Ads