3 Proyek Pengembangan Bandara Kualanamu Dilelang, Asing Boleh Ikut

3 Proyek Pengembangan Bandara Kualanamu Dilelang, Asing Boleh Ikut

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 16 Sep 2021 19:15 WIB
Bandara Kualanamu
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta -

Pemerintah melelang 3 proyek infrastruktur untuk pengembangan Bandara Internasional Kualanamu. Dalam rangka itu Kementerian Investasi/BKPM bersama PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Angkasa Pura Aviasi menyelenggarakan market sounding untuk menarik investor.

Proyek yang ditawarkan adalah Airport City yang terdiri dari hotel, convention hall, lapangan golf dan driving range, theme park, retail, serta rumah sakit di luas lahan Β±135 hektar. Selanjutnya E-Commerce Center Warehouse di lahan seluas Β±2 hektar. Terakhir ada Integrated Commercial Area- Factory Outlet and MICE di lahan Β±20 hektar.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Nurul Ichwan menjelaskan bahwa bandara menjadi salah satu infrastruktur vital dalam sektor transportasi yang berdampak pada sistem konektivitas dan logistik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertumbuhan penumpang, pesawat, dan kargo perlu diimbangi dengan sistem dan infrastruktur bandara yang terintegrasi dengan teknologi dan sarana-prasarana pendukung yang memadai serta konsep airport city.

"Pengelolaan infrastruktur transportasi udara dituntut untuk mampu berinovasi dalam pengembangan bisnis agar dapat terus memberikan pelayanan yang baik. Dengan adanya ketiga proyek yang ditawarkan ini, kami yakin dapat mendukung pengelolaan bandara sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Utara maupun Indonesia," jelas Nurul melalui keterangan tertulis, Kamis (16/9/2021).

ADVERTISEMENT

Pihaknya menekankan agar pengelolaan bandara tidak hanya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, melainkan juga mewujudkan konsep bandara masa depan sebagai infrastruktur multimoda dan multifungsi yang dapat mendorong pengembangan kawasan di sekitarnya.

Atas dasar itu dibutuhkan peningkatan strategic partnership antara AP II dan Angkasa Pura Aviasi dengan para pelaku usaha, yang tidak hanya dapat meningkatkan kinerja bisnis, tetapi juga membangun kerja sama yang saling menguntungkan.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Direktur Angkasa Pura Aviasi, Haris menyampaikan bahwa pihaknya sedang mencari mitra strategis untuk menjadi rekan dalam mengelola dan mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu.

Mitra strategis nantinya akan menjadi pemegang saham maksimal 49% di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara sebesar 51% saham akan dikuasai Angkasa Pura II.

Haris menjamin model pengembangan bandara ini akan menguntungkan dan mengakselerasi peningkatan bisnis kebandarudaraan Indonesia. Keuntungan dari strategic partnership ini adalah masuknya penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI) ke Indonesia yang terdiri dari Capex Commitment dan Upfront Payment, serta pengembangan aset di Kualanamu guna mewujudkan 3E yaitu Expansion The Traffic, Expertise Sharing, dan Equity Partnership dengan tujuan menjadikan Bandara Kualanamu sebagai International Airport Hub di kawasan wilayah barat Indonesia.

"Seluruh industri penerbangan tentunya sangat terdampak di tengah situasi pandemi COVID-19 seperti ini, namun tidak menyurutkan kami selaku anak usaha plat merah yang diberi mandat dalam mencari mitra strategis dalam mengembangkan lahan Bandara Internasional Kualanamu menjadi lahan komersial terpadu. Pengembangan kawasan airport city yang dapat bersinergi dengan mitra-mitra potensial. Dengan adanya kolaborasi antara pemangku kepentingan dengan mitra usaha ini diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi (economic driver) di kawasan barat Indonesia, khususnya di wilayah Sumatra Utara," ujar Haris.

Kapasitas terminal penumpang Bandara Internasional Kualanamu nantinya akan ditingkatkan hingga mencapai 40 juta penumpang per tahun. Pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 sekarang, bandara ini melayani penumpang sekitar 2 ribu sampai dengan 3 ribu penumpang per harinya.

Sedangkan di masa normal dapat melayani penumpang sekitar 9-11 juta penumpang per tahun. Menurut Haris, pertumbuhan angkutan kargo juga cukup besar. Hal itu didukung dengan data angkutan kargo di Bandara Internasional Kualanamu dalam 3 tahun terakhir yang mencapai rata-rata 50.000 ton dalam setahun.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Bandara Kualanamu saat ini memiliki kapasitas terminal penumpang 9 juta orang per tahun dan menyandang status Bintang 4 dari Skytrax.

Akses menuju Bandara Kualanamu didukung dengan berbagai alternatif, mulai dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi hingga akses dengan Kereta Bandara Railink dengan waktu tempuh dari bandara ke pusat kota Medan sekitar 30 menit.

Kegiatan market sounding ini diikuti oleh lebih dari 190 peserta yang berasal dari perusahaan swasta dan BUMN di bidang konstruksi, konsultan, lembaga keuangan, organisasi internasional, jasa kebandarudaraan, hotel, developer/properti, kawasan, logistik/kargo, retail, iklan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Kementerian Investasi/BKPM bersama AP II dan Angkasa Pura Aviasi mengajak para mitra strategis baik nasional maupun internasional untuk mengambil kesempatan tersebut dengan ikut berpartisipasi dalam proses seleksi mitra.


Hide Ads