Grup Bank Dunia mengumumkan menghentikan laporan Doing Business atau kemudahan berusaha yang selama ini dirilis setiap tahun. Hal itu dilakukan setelah penyelidikan internal mengungkap ada penyimpangan data.
Skandal penyimpangan data Doing Business terjadi untuk laporan 2018 dan 2020 yang dilaporkan secara internal pada Juni 2020. Sejak itu manajemen Bank Dunia menghentikan sementara laporan Doing Business untuk memulai serangkaian tinjauan dan audit laporan dan metodologinya.
"Setelah meninjau semua informasi yang tersedia hingga saat ini tentang Doing Business, termasuk temuan tinjauan masa lalu, audit dan laporan yang dirilis Bank hari ini, atas nama Dewan Direktur Eksekutif, manajemen Grup Bank Dunia telah mengambil keputusan untuk menghentikan laporan Doing Business," kata manajemen dikutip detikcom dari situs resminya, Jumat (17/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikarenakan laporan internal mengangkat masalah etika, termasuk perilaku mantan pejabat Dewan serta staf Bank saat ini dan/atau mantan, manajemen melaporkan tuduhan tersebut kepada mekanisme akuntabilitas internal bank yang sesuai.
Ke depan, Bank Dunia akan melakukan pendekatan baru untuk menilai iklim bisnis dan investasi.
"Kami sangat berterima kasih atas upaya banyak anggota staf yang telah bekerja dengan rajin untuk memajukan agenda iklim bisnis, dan kami berharap dapat memanfaatkan energi dan kemampuan mereka dengan cara baru," tuturnya.
Bank Dunia menyatakan kepercayaan pada penelitian Kelompok Bank Dunia sangat penting. Pasalnya itu menginformasikan tindakan para pembuat kebijakan, membantu negara-negara membuat keputusan yang lebih tepat, dan memungkinkan para pemangku kepentingan untuk mengukur peningkatan ekonomi dan sosial dengan lebih akurat.
Penelitian tersebut juga telah menjadi alat yang berharga bagi sektor swasta, masyarakat sipil, akademisi, jurnalis, dan lain-lain, memperluas pemahaman tentang isu-isu global.
(aid/dna)