Mahalnya harga jagung sudah sampai ke telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berniat untuk menggelontorkan subsidi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjelaskan bahwa pihaknya siap memberikan subsidi senilai Rp 45 miliar untuk 30 ribu ton jagung.
"Jadi saya ketika hari Rabu dipanggil, hari Kamis Kementerian Perdagangan sudah tulis surat kita siap untuk bagaimana mensubsidikannya. Tunjukin di mana barangnya, kita kasih subsidi, saya tanggung jawab pakai anggaran subsidinya, di manapun barangnya mau lokal mau impor," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (21/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kuota yang dibutuhkan pada bulan ini sebanyak 30 ribu ton untuk kebutuhan satu bulan di beberapa kota, di antaranya Blitar, Tasikmalaya, dan Lampung. Dia memperkirakan anggaran yang dibutuhkan Rp 45 miliar. Dia menyebut saat ini dana cadangan stabilitas harga pangan (CSHP) yang tersedia sebesar Rp 1,5 triliun.
"Sekarang ini kalau kita perlunya kalau Rp 1.500 dikali 30 ribu ton (sama dengan) Rp 45 miliar," sebut Lutfi.
Dia juga menjelaskan di saat harga jagung untuk pakan ternak meroket tapi harga telur turun karena daya beli masyarakat sedang turun.
"Bisa dibayangin pada saat harga jagung Rp 6.100 itu 70% dari ongkos (ternak) itu di pakan, harga telurnya turun, kenapa? karena memang daya belinya turun. Ini yang menjadi masalah," tambahnya.
(toy/dna)