Matahari Dikabarkan Tutup Satu Gerai di Bogor

Matahari Dikabarkan Tutup Satu Gerai di Bogor

- detikFinance
Rabu, 22 Sep 2021 20:59 WIB
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dikabarkan akan tutup 13 gerainya di tahun 2021 ini. Penutupan gerai itu diketahui imbas perusahan rugi Rp 95 miliar.
Ilustrasi Matahari/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dikabarkan menutup salah satu gerainya. Berdasarkan informasi di Twitter, gerai yang ditutup adalah Matahari SM Bogor.

Informasi itu tersiar melalui akun Twitter @txtdaribogor. Akun tersebut mem-posting kabar tersebut kemarin Selasa (21/9/2021).

"Tidak lagi bersinar, matahari taman topi resmi tutup," cuit akun tersebut sambil menampilkan unggahan foto pengumuman penutupan gerai Matahari SM Bogor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari foto yang diunggah @txtdaribogor, Matahari SM Bogor tutup sejak 16 September 2021.

"PENGUNJUNG SETIA MATAHARI SM BOGOR KAMI INFORMASIKAN BAHWA TERHITUNG TANGGAL 16 SEPTEMBER 2021 TOKO KAMI DITUTUP UNTUK UMUM," jelas pengumuman tersebut.

ADVERTISEMENT

Bagi warga Bogor dan sekitarnya, pihak Ramayana masih melayani melalui beberapa gerai, yaitu Matahari Ekalokasari, dan Matahari Cibinong City Mall.

Belum lama ini manajemen Matahari telah menyampaikan keputusan untuk mengurangi jumlah gerai secara signifikan. Alasannya karena toko-toko tersebut juga tidak bisa memberikan kontribusi besar terhadap keuangan perusahaan.

CFO Matahari Niraj Jain menjelaskan, pada akhir 2019 jumlah gerai yang dimiliki Matahari sebanyak 169 toko. Angka itu termasuk gerai yang berdiri sendiri.

"Kini kami memutuskan untuk melanjutkan dengan 137 toko," ucapnya dalam Public Expose Live 2021, Jumat (10/9/2021).

Jika dihitung, artinya Matahari Department Store memutuskan mengurangi 32 gerai sejak 2019. Jumlah gerai yang dipertimbangkan akan dikurangi itu dilakukan secara bertahap.

Niraj menjelaskan, kontribusi dari toko yang telah ditutup itu terbilang kecil. Misalnya terhadap EBITDA margin hanya 4,5%, hanya 2,1% dari total EBITDA perusahaan, serta hanya 8,4% dari penjualan kotor.

"Jadi toko-toko itu terbilang less profitable. Jadi 137 toko yang kami pertahankan sekarang kami lihat bisa memiliki potensi jangka panjang," tambahnya.

(Tim detikcom/hns)

Hide Ads