Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyerap dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 395,92 triliun. Angka ini setara 53,2% dari total pagu Rp 744,7 triliun.
Artinya masih ada sekitar Rp 348,78 triliun lagi yang bisa digunakan untuk berperang melawan COVID-19.
"Overall sampai Agustus tetap APBN merupakan instrumen yang luar biasa sangat penting di dalam mendorong dan menarik pemulihan ekonomi Indonesia dan kerja keras APBN ini mulai menunjukkan hasil," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Realisasi di sektor kesehatan saat ini capaiannya 45,3% atau Rp 47,7 triliun dari pagu Rp 97,28 triliun. Sementara klaster perlindungan sosial akhir kuartal II digunakan 60,5% dari Rp 66,43 triliun.
Kemudian program prioritas di kuartal II akhir 50,55% Rp 41,3 triliun dari Rp 59,51 triliun. Realisasi dana PEN untuk dukungan UMKM saat ini telah mencapai 42,3% senilai Rp 51,27 triliun. Sedangkan klaster insentif usaha terealisasi Rp 57,92 triliun atau 92,2%.
Terkait jaring pengaman sosial untuk kartu Prakerja sepanjang tahun ini sudah terealisasi penyaluran dana insentif Rp 7,3 triliun. Terakhir, gelombang kartu Prakerja sudah mencapai gelombang ke-20 yang diikuti 800 ribu orang dari total pendaftar 4,9 juta. Saat ini pendaftaran gelombang ke-21 Prakerja akan segera dibuka bagi 754 ribu peserta.
Sementara realisasi bantuan subsidi upah sepanjang 2021 sudah disalurkan sebanyak Rp 8,8 triliun bagi 4,61 juta pekerja, dengan anggaran Rp 1 juta per orang. Sedangkan untuk BPUM bagi pengusaha mikro sudah disalurkan sebanyak Rp 15,25 triliun bagi 12,71 juta pelaku usaha.
(acd/ang)