Harga telur ayam saat ini terus menurun di sejumlah daerah. Di Pasar Senen, Jakarta Pusat, per hari ini harganya Rp 17.500 per kilogram (kg) di level pedagang grosir. Harga itu jauh di bawah harga normal yang biasanya di kisaran Rp 20.000 sampai Rp 25.000.
"Sudah lima hari ini Rp 17.500 per kg, turun terus dari Rp 20.000, Rp 19.000, Rp 18.000. Harga normalnya kan Rp 20.000 sampai Rp 25.000, malah pernah Rp 30.000 kan," kata pedagang telur bernama Oni saat ditemui detikcom di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (23/9/2021).
Oni menduga anjloknya harga telur karena ada permainan dari peternak besar yang ingin mematikan peternak kecil. Pasalnya di sisi lain, harga pakan ternak ayam terus mengalami kenaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pakannya naik, harganya turun, kayak ada peternak besar yang.. supaya peternak kecil pada bangkrut. Masalahnya baru tahun ini pakannya meningkat, harganya hancur. Baru pertama kali ini sejak saya jualan telur kurang lebih 10 tahun terakhir," bebernya.
Meskipun sebagai penjual mengaku mengalami keuntungan yang sedikit, Oni menyebut yang paling dirugikan dari fenomena ini adalah peternak. "Kalau kita kan penjual ngikutin modal segini jual segini, walaupun untung tipis, yang kasihan peternaknya," ujarnya.
Pedagang telur lainnya bernama Riswan, memiliki pandangan lain soal harga telur yang anjlok. Dia menduga pasokan yang melimpah membuat harga diturunkan karena dampak PPKM sempat membuat daya beli lesu.
"Mungkin pasokan telur melimpah banyak, jadi stok-stok daripada nggak ke jual terus rusak, jadi dijual murah," ungkapnya.
Riswan sendiri sebagai pedagang ecer menjual telur dengan harga Rp 20.000 per kg. Harga itu disebut sudah mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 23.000 per kg. "Biasanya Rp 22.000 sampai Rp 23.000, ini sekarang turun Rp 20.000 per kg," tandasnya.
Simak Video: Harga Pakan Melejit, Peternak Ayam Petelur di Parepare Menjerit