Pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga Agustus 2021 tercatat 3,10% year to date (ytd). Capaian tersebut masih di bawah target dalam APBN sebesar 5%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, pertumbuhan ekonomi terus terjaga pada kuartal ketiga. Kemudian, momentumnya tetap terjaga hingga kuartal keempat.
"Pertumbuhan ekonomi kita 3,1% ytd dari APBN yang 5,0%. Kita masih tetap berharap bisa meningkat seperti yang tadi saya sampaikan kuartal ketiga ada harapan pertumbuhannya cukup baik, meskipun kita menghadapi hantaman delta varian. Dan kalau momentumnya terjaga di kuartal keempat kita berharap akan makin meningkat recovery-nya," papar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inflasi hingga hingga Agustus tercatat 0,84% ytd dan 1,59% yoy. Realisasi tersebut masih lebih rendah dari asumsi makro dalam APBN sebesar 3%. Nilai tukar rupiah juga masih lebih kuat dibanding asumsi makro di APBN sebesar Rp 14.600.
"Nilai tukar kita relatif hampir sama atau bahkan lebih kuat dibandingkan asumsi di 14.252 end of period atau atau 14.332 ytd," katanya.
Sementara, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) di atas dari asumsi makro sebesar dalam APBN sebesar US$ 45 per barel.
"Harga minyak di atas asumsi, asumsi US$ 45 per barel, kita di US$ 67,8 (eop) atau US$ 64,35 ytd," terangnya.
Baca juga: APBN Masih Tekor Rp 383 Triliun di Agustus |
(acd/das)