Sementara sahabat Jokowi lainnya, Sueb, mengenang sosok Jokowi sebagai orang yang baik. Meski hanya dua tahun, namun profil Jokowi cukup membekas saat pernah tinggal bersama dalam satu mess atau perumahan karyawan.
"Saya bagian pembukaan jalan, beda divisi. Bawaannya baik walau dia di atas kami posisinya," ucap Sueb.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya dia tetap komunikasi dengan kami. Alhamdulillah sahabat-sahabat yang dia tinggalkan tetap ada komunikasi. Dia bilang kalau ke Jakarta datang, dia tetap sapa kami," imbuh Sueb senang bisa bertemu Jokowi.
Soal kenangan Jokowi tinggal di Aceh ini, sebelumnya disampaikan langsung oleh Jokowi saat meresmikan Bandara Rembele yang tak jauh dari tempat pertemuan Jokowi dan sahabatnya tadi.
Jokowi terkesan dengan topi raja dan kain ulen-ulen khas Aceh bermotif Kerawang Gayo yang dikenakan saat penyambutan dirinya tiba di Rembele. Kain itu dikenakan selama acara.
"Kenapa ini saya pakai terus? Biar rasanya sampai ke dalam bahwa saya ini orang Gayo, kampung halaman saya kedua," ucap Jokowi dalam sambutan peresmian
Nah, lokasi mess perusahaan tempat Jokowi pernah tinggal sekitar 30 tahun lalu itu masuk wilayah pengembangan bandara Rembele. Lokasi itu diratakan untuk kepentingan bandara.
"Saya tanya Pak Menteri (Ignasius Jonan), di mana rumah saya? Mohon maaf pak, sudah digusur untuk perluasan airport Rembele," lanjut Jokowi disusul tawa tamu yang hadir.
Sambil sedikit kelakar, Jokowi mengatakan seharusnya sebelum digusur, harus izin dulu apakah diperkenankan atau tidak. Tapi demi kepentingan transportasi yaitu pembangunan bandara tak masalah buat Jokowi.
"Kalau untuk kepentingan umum yang sangat diperlukan masyarakat silakan," ucap Jokowi disambut tepuk tangan pejabat Bener Meriah yang hadir.
(acd/das)