Terpisah, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto mengakui tak bisa berbuat banyak atas kondisi tersebut. Menurutnya, Pemkab akan sebatas menindaklanjuti dengan menggelar agenda bakti sosial.
"Kami sudah menerima usulan, guna membantu menyerap harga telur ayam dari para peternak yang sedang anjlok ini. Saat ini sedang kita bahas, misalkan jadi ya gerakannya hanya bakti sosial saja tidak bisa mengambil telur ayam dalam jumlah banyak," katanya kepada wartawan, Jumat (24/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menjelaskan, pihaknya saat ini sudah memahami kondisi para peternak ayam petelur di Rembang, memang kenaikan harga jagung yang relatif tinggi membuat banyak peternak ayam petelur merugi. Namun, dari Pemkab Rembang tidak ada kemampuan untuk memberikan bantuan subsidi jagung kepada para peternak, hal itu terkendala oleh proses penganggaran.
"Karena terkendala proses penganggaran, sebab biaya yang di perlukan terlalu besar. kami hanya bisa membantu data-data yang ada untuk bisa di ambil kebijakan ditingkat yang lebih tinggi. Saat ini produksi jagung masih terus berjalan. di Kabupaten Rembang sendiri masih terdapat potensi panen sekitar 3000 hektare. Jika diasumsi per hektare hasil panen bisa mencapai 15 sampai 16 ribu ton," jelasnya.
(eds/eds)