Menteri BUMN Erick Thohir mendorong pelaksanaan program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani. Program yang diluncurkan pada Agustus 2021 ini akan diimplementasikan secara nasional.
Kali ini, program Makmur akan diimplementasikan di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Luas lahan yang akan mengikuti program ini adalah 100 hektare dengan komoditas padi.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan bahwa para petani di Karawang harus mengikuti program Makmur karena memiliki banyak manfaat, yaitu meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani.
"Saya hari ini ke sini mau ketemu bapak-bapak, ingin tahu program ini apa saja yang perlu disempurnakan, karena kan targetnya pak Erick Thohir ini sampai 4 juta hektare, supaya program ini bisa di mana-mana," kata Arya dalam keterangannya, Sabtu (25/9/2021).
Arya mengatakan bahwa melalui program Makmur, pemerintah memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani. Ekosistem di sini menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, dan offtaker.
Lebih lanjut Arya menilai bahwa keharusan petani tergabung dalam program Makmur lantaran Karawang merupakan lumbung padi nasional.
"Tadi kita juga bertemu dengan petani yang belum tergabung dalam program sehingga kita harapkan dengan tanya jawab tadi petani-petani terbuka bagaimana bisa melihat langsung sehingga mereka bisa melihat ini sebuah program yang bisa memakmurkan mereka," kata Arya.
Sementara itu, Encum Hidayat yang merupakan petani dari kelompok tani cahaya barokah mengungkapkan bahwa program Makmur Pupuk Indonesia terbukti memberikan banyak manfaat, salah satunya meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani.
Sebagai petani, Encum mengaku dari awal bergabung sudah mendapat bantuan berupa benih, difasilitasi pupuk, serta didampingi dari awal tanam hingga proses penjualan hasil panen.
"Jadi produktivitas jauh banget, sebelum masuk Makmur paling hebat kita mendapatkan 6 ton per hektare, setelah masuk Makmur kotor itu sekitar 9,7 ton, kalau bersihnya 8,7 ton per hektare," kata Encum.
(ara/ara)