Begini Jurus Bangkitkan Sektor Pariwisata di Tengah Pandemi

Begini Jurus Bangkitkan Sektor Pariwisata di Tengah Pandemi

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 25 Sep 2021 19:00 WIB
BANTEN, INDONESIA - FEBRUARY 07:  A member of the traditional Baduy (or Badui) tribe walks on the bamboo bridge in the village in the hilly forest area of the Kendeng mountains on February 7, 2010 in Banten, Indonesia. The traditional community consists of around 5000-8000 people spread acorss a hilly area of just 50 square kilometres. The religion of the Baduy people, known as Agama Sunda Wiwitan, combines elements of Hinduism, Buddhism and traditional beliefs, including various taboos such as not eating food at night, touching money, accepting gold or silver or even cutting their hair.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)
Begini Jurus Bangkitkan Sektor Pariwisata di Tengah Pandemi
Jakarta -

Sektor pariwisata ikut terkena imbas negatif dari pandemi COVID-19. Pemerintah berupaya untuk memulihkannya seiring dengan penyebaran kasus COVID-19 yang kian rendah.

Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Guntur Subagja Mahardika menegaskan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) menjadi nilai jual (selling point) yang dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara, contohnya seperti budaya Baduy.

"Saba budaya Baduy dikembangkan tanpa harus menghilangkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal," ungkap Guntur dalam keterangannya, Minggu (25/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guntur mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang dalam acara kenegaraan peringatan HUT Republik Indonesia ke-76 menggunakan pakaian adat Baduy. Ini merupakan apresiasi Presiden Jokowi terhadap budaya dan masyarakat Baduy.

Dukungan dan perhatian Presiden tersebut, kata Guntur, dapat menjadi momentum membangkitkan pariwisata budaya Baduy khususnya, serta promosi pariwisata Banten dan pariwisata Indonesia.

ADVERTISEMENT

Guntur menjelaskan Bapak Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong pariwisata tumbuh untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan di tengah pandemi covid-19.

Dalam Global Tourism Forum - Asia Leaders Summit 2021, Wapres menyatakan pemerintah juga mencatat adanya perubahan tren pariwisata pasca pandemi, yaitu destinasi wisata alam terbuka, tidak terlalu ramai pengunjung, serta concern terhadap faktor kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian (4K).

"Wapres juga konsen pengembangan Desa Wisata Agro (Dewa) dan Desa Wisata Industri (Dewi), dan membangkitkan UMKM)," jelas Guntur. Baduy adalah salah satu contoh budaya yang menjaga keseimbangan alam, manusia, spiritualnya.

Pemerhati Budaya, Dedi Miing Gumelar, mengungkapkan Baduy adalah merek (brand) yang dapat mengangkat pariwisata Banten. "Brand Baduy harus dikembangkan dengan tetap menjaga nilai-nilai budayanya," kata Miing. Putera Banten ini siap turut membantu mengembangkan pariwisata Banten.

Untuk menggerakan pariwisata, kata Miing, pemerintah harus perbaiki infrastruktur di kawasan wisata. Selain itu sumber daya manusia (SDM) lokal harus dikembangkan sehingga memiliki kapasitas dalam pengelolaan dan pelayanan wisata. "Seharusnya ada 17 kementerian yang terlibat dakam pengembangan pariwisata, begitu juga dinas-dinas di daerah," kata Miing yang mantan Komisi X DPR RI ini.

Kepala Dinas Pariwisata Banten Agus Setiawan menyampaikan perkembangan pariwisata Banten, termasuk dukungan pemerintah terhadap kawasan wisata Baduy.


Hide Ads