Manjanya Kambing Hias, Rutin Mandi Pakai Sampo & Disisir Bulunya

Yudistira Imandiar - detikFinance
Minggu, 26 Sep 2021 13:09 WIB
Foto: Agung Pambudy/detikcom
Lampung -

Kambing-kambing hias mampu menyedot atensi dengan bentuk tubuhnya yang unik, berbeda dari kambing pada umumnya. Kambing spesialis kontes kecantikan ini pun membutuhkan perawatan ekstra.

Salah satu peternak kambing hias di Lampung Tengah, Nanto menjelaskan kepada detikcom, kambing hias dinilai dari keunikan anatomi muka, panjang badan, ketebalan dan kecantikan bulu, warna, tanduk, hingga buntutnya. Kambing peranakan etawa (PE) misalnya, semakin bagus jika memiliki rahang bawah lebih maju (cameuh), hidung pesek, badan panjang, kaki tegak memiliki ladam (sepatu), warna kepala hitam dan badan putih, serta memiliki surai panjang di belakang.

Selain bergantung pada faktor genetik, perawatan yang telaten menentukan kualitas fisik dari kambing hias. Nanto mengungkapkan kambing-kambing hias mesti diperlakukan manja. Setiap 2 atau 3 hari sekali mereka dimandikan menggunakan sampo manusia.

Setelah mandi, kambing harus dikeringkan sempurna, sebab jika tubuhnya lembab rentan ditumbuhi jamur atau berkutu. Bulu kambing pun harus disisir secara berkala agar alurnya tetap rapi dan mencegah kerontokan. Sebab, menurut Nanto, bulu merupakan aspek penilaian utama untuk kambing hias.

Kambing Hias Lampung Foto: Agung Pambudy/detikcom

"Kalau soal mandi, biasanya saya 2-3 hari sekali. kalau nggak ada panas, kita juga pakai hair dryer. itu bisa membantu (mengeringkan)," kata Nanto.

Bak model catwalk, kambing-kambing ini pun dirawat kukunya. Nanto menerangkan kuku kambing dipotong setiap dua minggu sekali.

Selain itu, kambing hias juga tak boleh makan sembarangan. Di peternakannya, Nanto memberikan kambingnya asupan berupa campuran ampas singkong atau disebut onggok, konsentrat, serta singkong fermentasi.

Porsi makannya pun dibedakan antara kambing hias untuk pembibitan dan kontes. Untuk pejantan pembibitan, hanya diberi makan dua kali sehari pagi dan sore agar tidak terlalu gemuk. Tapi, jika sedang disiapkan untuk kontes, kambing diberi makan tiga kali sehari agar badannya lebih cepat besar. Selain itu, kambing hias juga diberikan suplemen berupa kacang hijau rebus yang dipercaya bisa menyehatkan bulunya.

"Bulunya mengkilap juga kita kasih susu asli perah, dari kambing ke kambing lagi. jadi bulunya putih mengkilap," lanjut Nanto.

Nanto menuturkan makanan untuk kambing-kambing hias mesti diperhatikan betul kualitas dan kebersihannya. Sebab, jika kambing diberi pakan sembarangan, riskan mengalami penyakit seperti masuk angin.

"Kalau kambing masuk angin itu biasanya suaranya beda, lemas. Dia juga nggak nafsu makan. Kalau sudah gitu harus disuntik (obat khusus kambing). Tapi di sini jarang masuk angin karena makanannya dijaga betul, seperti singkong saja difermentasi supaya aman," papar Nanto.

Kambing Hias Lampung Foto: Agung Pambudy/detikcom

Dari usaha kambing hias ini, Nanto mengungkapkan bisa meraup keuntungan mencapai Rp 25 juta dalam sebulan. Menurutnya, angka tersebut terus naik seiring dengan jumlah kambing yang dijual. Namun, ia tidak selalu menghitung jumlah kambing yang diternaknya karena hampir setiap hari ada kambing yang keluar-masuk untuk diperjualbelikan dari peternakannya.

Nanto mengungkapkan usaha peternakan kambing hias yang dirintisnya ini terbantu fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Ia sudah beberapa kali mengambil KUR untuk membeli indukan dan melengkapi kebutuhan usahanya agar lebih berkembang.

Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/.



Simak Video "Rajin nabung, Pemuda ini dapat Toyota Vellfire dari Bank BRI"

(ega/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork