Vanuatu yang Doyan Serang RI Punya Bank Bermasalah-Kaitan dengan Cendana

Vanuatu yang Doyan Serang RI Punya Bank Bermasalah-Kaitan dengan Cendana

Tim Detikcom - detikFinance
Senin, 27 Sep 2021 08:42 WIB
Paspor Vanuatu Bisa Dibeli Dengan Harga Rp 2 M, Banyak Diminati Warga China
Paspor Vanuatu (ilustra/si)Foto: ABC Australia
Jakarta -

Vanuatu lagi-lagi buat masalah dengan Indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB. Untuk kesekian kalinya negara itu mengangkat isu pelanggaran HAM di Papua untuk menyerang Indonesia.

Sudah beberapa kali negara kepulauan itu melakukannya. Pada 2016 Vanuatu juga pernah mengkritik catatan HAM Indonesia di Papua. Tahun lalu juga Vanuatu melempar kritik yang sama.

Pernah ada bank asal Vanuatu yang memiliki jejak hitam di Indonesia. Namanya adalah Dragon Bank International Ltd.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank itu membuka cabang di Indonesia pada 1996. Siapa sangka, bank yang berbasis di Vanuatu itu terlibat masalah di Indonesia dan ada hubungannya dengan keluarga Cendana.

Melansir berbagai sumber, Dragon Bank saat beroperasi di Indonesia mengumumkan akan menangani proyek miliaran dolar dengan mitra yang berasal dari Indonesia dan Malaysia.

ADVERTISEMENT

Dragon Bank disebut-sebut menggarap proyek bersama PT Harapan Insani. Perusahaan itu dimiliki salah satu yayasan yang dimiliki keluarga Cendana. Nilai proyeknya disebut mencapai US$ 7 miliar.

Namun ternyata Dragon Bank juga memiliki utang kepada bank-bank lainnya seperti Standard Chartered Bank. Dragon Bank dikabarkan tak mampu membayar utang itu padahal tengah menggarap proyek besar.

Selain itu, bank tersebut dikabarkan juga dalam penarikan uang sebesar US$ 42 juta dari Hong Kong and Shanghai Bank di Jakarta. Pimpinan Dragon Bank diduga terlibat dalam transaksi tersebut.

Pada tahun yang sama dengan berdirinya Dragon Bank di Jakarta, bank tersebut juga akhirnya menutup kantor di Jakarta. Hal itu dilakukan setelah banyak desakan dari bank asing terkait dugaan fraud dilakukan bank itu.

Izin Dragon Bank dicabut melalui surat No. 577/A.1/1996 tanggal 14 Juni 1996. Dugaan yang belum terjawab adalah Dragon Bank terlibat dalam pencucian uang.

Seperti diketahui, Republik Vanuatu untuk kesekian kalinya mengusik Indonesia terkait masalah Papua di Sidang Umum PBB. Indonesia menjawab semua tudingan Vanuatu terkait isu pelanggaran HAM di Papua.

Mulanya, dalam forum Sidang Umum PBB, Vanuatu menuding ada pelanggaran HAM di wilayah Papua Barat. Vanuatu menyebut ada pelanggaran HAM terhadap masyarakat adat di Papua Barat.

"Pelanggaran hak asasi manusia terjadi secara luas di seluruh dunia. Di wilayah saya, masyarakat adat Papua Barat terus menderita pelanggaran hak asasi manusia," kata Perdana Menteri Republik Vanuatu Bob Loughman Weibur dalam pidatonya.


Hide Ads