Belum lama ini Negara Vanuatu kembali mengusik Indonesia soal masalah pelanggaran HAM Papua di Sidang Umum PBB. Negara ini kerap menyinggung isu Papua dan mendukung kemerdekaan Papua karena didasari dengan alasan solidaritas ras.
Vanuatu dan Papua memiliki kesamaan ras, yakni Melanesia. Meski demikian negara ini sudah beberapa kali mengusik Indonesia dengan alasan pelanggaran HAM Papua. Pada 2016 lalu Vanuatu juga pernah mengkritik catatan HAM Indonesia di Papua. Tahun lalu juga Vanuatu melempar kritik yang sama.
Kerap menyinggung Indonesia, begini kondisi negara Vanuatu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vanuatu merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan Pasifik. Negara ini berada di sebelah timur Australia dan berdekatan dengan negara Pasifik lainnya, seperti Fiji dan Kepulauan Solomon.
Wilayah Vanuatu pertama kali ditemukan oleh bangsa Spanyol pada 1606. Hingga pada 1880, Vanuatu jauh ke tangan Prancis dan Inggris. Mereka baru merdeka pada 30 Juli 1980.
Mirip seperti Indonesia, Vanuatu juga merupakan negara kepulauan. Vanuatu memiliki 80 pulau, dengan ibu kota Port Vila yang terletak di Pulau Efate.
Ukuran negara ini terbilang kecil, populasi penduduknya hanya 298 ribu jiwa. Sedangkan luasnya mencapai 12.189 kilometer persegi. Sebagai contoh, jika dibandingkan dengan beberapa provinsi di Indonesia, Vanuatu tampak begitu kecil.
Misalnya, Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah 32.801 km persegi dan 34,55 juta penduduk (proyeksi 2019), Jawa Barat memiliki luas 35.378 km persegi dan 49,94 juta penduduk (2020), serta Jawa Timur memiliki luas 47.800 km persegi dengan 39,74 juta penduduk (2019). Vanuatu sangat kecil luas wilayahnya dibandingkan ketiga provinsi tersebut.
Jika dilihat dari ekonomi, menurut data Bank Dunia PDB Vanuatu pada 2019 tercatat hanya US$ 917,05 juta di 2019. Untuk rasio kemiskinan negara ini tidak tercatat lengkap di data Bank Dunia. Hanya ada pada 2017 yang tercatat di posisi 12,7% terhadap populasi.
Sama dengan negara kebanyakan, Vanuatu juga tengah dihadapi permasalahan pandemi COVID-19. Negara ini mendapatkan bantuan dana darurat sebesar US$ 10 juta dari Bank Dunia.
Pendanaan disediakan melalui Hibah Kebijakan Pembangunan dengan Opsi Penarikan yang ditangguhkan oleh bencana, yang disetujui pada bulan Januari lalu. Opsi yang sama juga diberikan kepada Samoa pada akhir Maret untuk mendukung persiapan dan upaya respons COVID-19 negara itu.
Selain itu ada bank asal Vanuatu yang pernah memiliki jejak hitam di Indonesia. Namanya adalah Dragon Bank International Ltd. Dragon Bank International Ltd membuka cabang di Indonesia pada 1996. Siapa sangka, bank yang berbasis di Vanuatu itu terlibat masalah di Indonesia dan ada hubungannya dengan keluarga Cendana.